Intisari-Online.com - Komplek pemakaman Kaisar China di provinsi Shaanxi yang ditemukanpada 1974 menjadi temuan arkeologi terpenting sepanjang masa.
Namun hingga saat ini arkeolog takut membuka situs makam Kaisar China Qin Shi Huang tersebut.
Dulunya saatmelakukan penggalian, arkeolog menemukan ribuan patung terakota tentara dan kuda perang seukuran aslinya yang menjaga makam Kaisar Qin Shi Huang.
Qin Shi Huang sendiri adalah Kaisar pertama China.
Ia memiliki nama asli Ying Zheng.
Saat berusia 13 tahun, ia diangkat menjadi raja setelah kematian ayahnya.
Ia meninggal pada 10 September 210 SM.
Tepatnya setelah menaklukkan enam negara yang bertikai untuk menciptakan negara bersatu pertama di China.
Ia adalah kaisar pertama yang tangguh dari dinasti Qin yang memerintah dari tahun 221 hingga 210 SM.
Selama pemerintahan Qin Shi Huang, ia terkenal memiliki beragam proyek konstruksi yang megah dan besar, salah satunya pembangunan awal Tembok Besar China.
Hingga kini atau tepatnya selamalebih dari 2.000 tahun, makamnya belumpernah dibuka oleh siapapun.
Baca Juga: 100.000 Pria Dikebiri selama Dinasti Ming, Para Selir Dibuat Menderita?
Bahaya Merkuri
Dikutip dari iflscience, salah satu alasandi balik ketakutan arkeolog membuka makam Qin Shi Huang karenajebakan merkuri yang beracun dan berbahaya.
Penelitian ilmiah telah mengamati konsentrasi merkuri di sekitar makam dan menemukan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang mereka harapkan di sebidang tanah pada umumnya.
Disebutkan bahwa istana kaisar dan makam itu dipenuhi dengan artefak langka dan harta karun yang luar biasa.
Namun arsitek diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang disiapkan untuk menembak siapa saja yang memasuki makam.
“Merkuri yang sangat mudah menguap mungkin keluar melalui retakan."
"Yang berkembang dalam struktur dari waktu ke waktu, dan penyelidikan kami mendukung catatan sejarah kuno di makam tersebut."
"Yang diyakini tidak pernah dibuka atau dijarah,” penulis salah satu makalah tahun 2020 menyimpulkan.
Tak hanya itu, kekhawatiran jika penggalian dapat merusak makam, juga menjadi pertimbangan yang sangat penting.
Saat ini, hanya teknik arkeologi invasif yang dapat digunakan untuk memasuki makam.
Baca Juga: Cemburu Sedikit Keluar Peraturan Tiran, Kisah Cinta Raja China Anxi dan Kekasih Prianya
Namun hal itu berisiko tinggi menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Untuk saat ini, makam Qin Shi Huang tetap tersegel dan tertutup, namun tidak dilupakan.
Tetapi, jika memungkinkan suatu saat nanti mungkin akan ada kemajuan ilmiah yang akhirnya dapat menggali rahasia yang telah tersimpan di sini tanpa gangguan selama sekitar 2.200 tahun.
Baca Juga: Konspirasi Renyin: Pembalasan Dendam 16 Gundik yang 'Diperah Darahnya' oleh Kaisar
(*)