Memiliki Arti yang Vulgar Ini Makna Kalimat Body Count dan Asa-Usulnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi logo TikTok Lite aplikasi penghasil uang
Ilustrasi logo TikTok Lite aplikasi penghasil uang

Intisari-online.com - Media sosial TikTok saat ini memang tengah digemari oleh anak-anak muda.

Dari situlah muncul beberapa istilah dan kalimat-kalimat baru yang kemudian trending dan menjadi perbincangan di dunia maya.

Misalnya, FYP kata yang trending di TikTok ini artinya For Your Page, atau istilah untuk menunjuk konten yang tengah viral di TikTok

Kemudian baru-baru ini juga muncul istilah 'Body Count' yang belakangan ini sedang viral di media sosial.

Jika merujuk pada istilah aslinya Body Count memiliki makna untuk menggambarkan jumlah korban jiwa.

Menurut HITC, Body Count sebenarnya berkaitan dengan jumlah orang yang meninggal akibat kecelakaan.

Namun, siapa sangka kalimat Body Count yang kini tengah trending di TikTok ini belakangan memiliki makna lain.

Mengutip dari Pop Buzz, Body Count memiliki arti jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda.

Di TikTok penggunaan istilah Body Count ini juga mengundang kritik.

Pasalnya, pertanyaan mengenai jumlah hubungan seksual seseorang dianggap privasi dan tak sembarangan ditanyakan.

Namun, bagi pengguna TikTok penggunaan kalimat ini justru dianggap sebagai candaan.

Baca Juga: Siapa Anne Boleyn? Inilah Kisahnya yang Tragis, Mimpi Jadi Ratu Malah Berakhir Dikurung karena Tuduhan Palsu

Alih-alih tersinggung, justru dijadikan sebagai alat candaan bagi mereka pengguna media sosial berbasis konten video ini.

Namun, tak diketahui dari mana asal-usul istilah tersebut.

Di TikTok beragam video menggunakan hastag #bodycount mencapai jumlah 735,2 juta views.

Rata-rata video memakai hastag tersebut merupakan video wawancara terhadap banyak orang mengenai body count mereka.

Namun tak jelas siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah ini.

TikTok sendiri merupakan platform populer di dunia menurut situs Demandsage.

Saat ini jumlah pengguna TikTok mencapai 1,53 miliar pada awal tahun 2023 ini.

Dengan demikian, jumlah 30,25 persen pengguna internet adalah pengguna TikTok.

Indonesia sendiri menempati peringkat keempat dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak di dunia yaitu 277.534.122 di belakang AS, China, dan India.

Namun, kepemilikan TikTok oleh perusahaan China, Bytedance, terus menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan pemerintah China untuk memengaruhi aplikasi tersebut.

Namun, di China, keberhasilannya juga dipandang sebagai ancaman bagi pemerintah.

Baca Juga: Apa Itu Fenomena Soltis, Benarkah Tidak Boleh Keluar Rumah pada 21 Desember Nanti?

Karena aplikasi tersebut memberikan aliran informasi alternatif yang telah diambil tindakan signifikan untuk dikendalikan oleh negara.

Dalam sebuah artikel di New York Times, komentator Alex Palmer menulis, "Bytedance terjebak di antara era lama dan era baru, sebuah perusahaan yang terlalu China untuk AS, terlalu Amerika untuk AS dengan China."

Meski telah mencoba selama beberapa dekade, tidak ada perusahaan China yang menaklukkan masyarakat Amerika seperti TikTok.

Sulit membayangkan perusahaan Rusia atau Iran, atau bahkan perusahaan China lainnya, melakukan hal yang sama.

Artikel Terkait