Intisari-Online.com -Dalam catatan sejarah, melansir dari gamespot.com, sosok Robin Hood sudah diadaptasi dalam lebih dari 70 film maupun tayangan televisi.
Salah satu di antaranya adalah filmRobin Hood (2018) yang akan tayang di Bioskop TransTV, Minggu (29/1/2023).
Namun, tahukah Anda bahwa di Indonesia, sosok Kusni Kasdut yang dianggap sebagai sosok nyata dari tokoh legendaris tersebut.
Dia dikenal sebagai seorang perampok yang tidak jarang membagikan hasil rampokannya untuk rakyat miskin.
Suatu tindakan yang oleh sebagian besar orang yang mengenalnya dianggapdisebabkan oleh latar belakang sang perampok.
Dalamartikel "Jalan Panjang Kusni Menuju Eksekusi" yang tayang di Majalah Intisari edisi Maret 2017, Kusni muda dikisahkan pernah tergabung ke dalam Heiho, sejenis personel keamanan di Indonesia, termasuk polisi, tentara, dan aparat keamanan lainnya.
Mereka memang sengaja dibentuk oleh Tentara Pendudukan Jepang untuk menghadapi ancaman serangan sekutu yang dikabarkan mulai memasuki wilayah Asia Tenggara.
Di Heiho, Kusni bertugas di lapangan terbang di Timur Laut Malang di mana dirinya tergabung dalam Batalyon Matsumura.
Lulusan Sekolah Menengah Teknik Malang itu pun merasa bahwa hidupnya menjadi sangat berarti. Apalagi dirinya bisa mengantongi uang saku Rp35, yang terhitung sangat besar untuk saat itu.
Sayang, semuanya berubah total ketika akhirnya Heiho dibubarkan usai Jepang dinyatakan kalah perang pada Agustus 1945.
Baca Juga: Kisah Kusni Kasdut, Seorang Pejuang yang Jadi Perampok, Akan Difilmkan
Kusni Kasdut yang sebelumnya bisa dengan leluasa membeli rokok dan jajan, serta membeli oleh-oleh untuk ibunya ketika pulang, tiba-tiba tidak memiliki uang sama sekali.
Di tengah kondisi tersebut, Kusni pun akhirnya memilih tergabung dalam Brigade Teratai, pasukan laskar rakyat yang dibentuk Jenderal Moestopo.
Di dalam brigade yang juga dijuluki Pasukan Setan inillah Kusni harus bergaul dan bahkan bekerja sama dengan para penjahat seperti pencopet, perampok, atau bahkan bandit.
Maklum, kelompok ini memang dibentuk oleh Jenderal Moestopo sebagai pasukan tempur rahasia yang kerap menyusup ke wilayah musuh. Termasuk di dalamnya adalah merampok.
Malang, lagi-lagi Kusni terdepak Angkatan Perang Republik Indonesia (APRIS
Lantaran tak kunjung didapat, sementara istrinya (Lilik Sumarahayu) dan kedua putranya membutuhkan uang untuk hidup.
Dalam kondisi penuh rasa frustasi, Kusni pun kembeli bertemu dengan teman-temannya semasa perjuanga, yang sama-sama tersingkir dari angkatan militer.
Berbagai aksi kejahatan pun tercatat pernah dilakukannya, mulai dari menculik seorang dokter untuk mendapatkan tebusan dan hingga merampokAli Badjened.
BersamaBir Ali, Kusni merampok sang saudagar keturunan Timur Tengah tersebut yang baru saja keluar dari rumahnya.
Namun, Ali Badjened ternyata melakukan perlawanan sehingga Bir Ali yang pun menarik pelatuk pistol dan menewaskan sang pengusaha.
Baca Juga: Harta Karun Emas Jadi Koleksi Museum Nasional
Lewat sebuah perburuan besar-besaran, Kusni Kasdut pun akhirnya berhasil ditangkap dan divonis hukuman mati.
Namun, sang "belut licin" ini berhasil lolos dari penjara di tahun kelima penahanannya.
Menurut buku Para Jagoan: Dari Ken Arok sampai Kusni Kasdut karya Petrik Matanasiyang dilansirkompas.com(13/1/2021), usai lolos dari penjara itulah Kusni Kasdut tiba-tiba memiliki ide untuk merampok Museum Nasional, di Gambir, Jakarta Pusat.
Dengan mengenakan seragamn polisi palsu, Kusni Kasdut berhasil memasuki Museum Nasional setelah sebelumnya melumpuhkan penjaga.
Di dalam, dia mengambil semua benda-benda yang terbuat dari emas atau pemata sepertipedang, cincin, bros, kalung, atau gelang.
Di tengah segala kekejamannya, Kusni Kasdut ternayta gemar membagikan hasil rampokannya kepada kaum miskin. Bak di film Robin Hood.
Dia bak tidak lupa dengan perannya saat muda, yaitu memperjuangkan kemerdekaan untuk rakyat.
Sayang, kejahatan tetaplah kejahatan. Kusni Kasdut pun ditembak mati pada 16 Februari 1980,beberapa bulan usai dirinya berhasil ditangkap kembali pada 17 Oktober 1979.
Baca Juga: Dijaga Ketat, Museum Nasional Masih Sering Kebobolan