Terkesan Mistis Ini Sejarah Benteng Karang Bolong di Nusakambangan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Foto Benteng Karang Bolong di Nusakambangan.
Foto Benteng Karang Bolong di Nusakambangan.

Intisari-online.com - Berbicara mengenai Pulau Nusakambangan pikiran kita akan tertuju pada penjara yang menyeramkan.

Memang Pulau Nusakambangan adalah pulau di selatan Pulau Jawa yang dijadikan penjara.

Meski demikian Pulau Nusambangan memiliki banyak peninggalan sejarah.

Termasuk salah satunya adalah benteng peninggalan Portugis.

Terletak di Nusakambangan Timur, benteng bersejarah peninggalan Portugis ini dikenal dengan nama Benteng Karang Bolong.

Untuk menuju ke benteng ini Anda harus berjalan kira-kira 30 menit dari bibir pantai Nusakambangan Timur.

Kemudian, Anda akan menyaksikan puing-puing Benteng Karang Bolong yang masih tersisa hingga kini.

Benteng Karang Bolong terkesan angker karena hanya tersisa puing-puing saja dan sudah lama ditinggalkan.

Benteng Karang Bolong merupakan benteng peninggalan Portugis di Nusakambangan.

Ada beberapa versi mengenai didirikannya benteng bersejarah ini.

Menurut beberapa sumber Benteng Karang Bolong ini didirikan Portugis tahun 1825.

Baca Juga: Kisah Panggung Krapyak, Tempat Berburu Menjangan Raja Yogyakarta

Namun, ada pula yang mengatakan bahwa benteng ini di bangun pada tahun 1837-1855.

Benteng ini merupakan benteng terkuat milik Portugis pada masa Hindia Belanda.

Dulunya Benteng Karang Bolong ini terkenal dengan nama Napoleon Tower.

Kompleks Benteng Karang Bolong ini memiliki beberapa bagian, seperti ruang logistik, tahanan, bangunan pengintai, dan gudang amunisi.

Pada masa lalu benteng ini digunakan oleh Portugis untuk melawan Belanda dan Inggris.

Yang menarik dari Benteng Karang Bolong ini adalah desainnya yang memiliki model tower, termasuk langka di Indonesia.

Awalnya benteng ini dibangun oleh Portugis di Pulau Nusakambangan.

Namun, kemudian diperluas lagi setelah dikuasai oleh pemerintah Belanda.

Benteng Karang Bolong dibangun di atas tanah seluas 12 hektar merupakan benteng terkuat pada masa itu.

Tak banyak sejarah diketahui alasan benteng ini dibangun oleh Portugis.

Namun, usai dikuasai Belanda benteng ini dijadikan pertahanan tepi laut oleh Belanda.

Baca Juga: Kebesarannya Masih Terasa Inilah Istana Maimun, Tempat Bersejarah di Medan

Karena benteng ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Sebagai benteng dengan gaya khas tower, benteng ini memiliki anak tangga yang cukup tinggi.

Ada beberapa lorong dan ruangan di dalam benteng ini yang kini terkesan cukup mistis dan gelap meski siang hari.

Sisa-sisa yang masih ada dari benteng ini adalah beberapa meriam dan ruang pengintai yang langsung mengarah ke laut.

Artikel Terkait