Intisari-online.com - Belakangan ini jagat maya dihebohkan dengan terungkapnya kasus pembunuhan berantai oleh Wowon dkk.
Wowon tertangkap membunuh setidaknya 9 orang menurut penelusuran polisi sejauh ini.
Menurut Polda Metro Jaya, korban tertipu sebagian besar karena mengira Wowon adalah dukun sakti yang bisa menggandakan uang.
Wowon dibantu 2 orang lainnya melakukan aksi bengisnya didasari motif ekonomi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunojoyo Wisnu Andiko, mengatakan Wowon berhasil memperdaya korbannya, bahwa ia bisa membuat kaya korbannya.
Pelaku kemudian juga memberikan iming-iming pada para korbannya, dengan serangkaian kebohongan penipuan.
Dengan cara ini, korban menyerahkan barang atau uang kepada pelaku.
Meski kasus pembunuhan berantai Kini baru saja terungkap belakangan ini, sebelumnya kasus pembunuhan berantai juga beberapa kali terungkap.
Mengutip Kompas.com, ada setidaknya 5 kasus pembunuhan berantai yang pernah terungkap di Indonesia.
1. Kasus Pembunuhan di Ogan Komering
Pada 27 Januari 2022 silam, kasus pembunuhan berantai terjadi di Desa Bunglai, Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (26/11/2021).
Hanya dalam waktu satu hari, pelaku berhasil membunuh setidaknya 5 orang, yang sebagian besar tetangganya sendiri.
Kasi Humas Polres OKU AKP Mardi Nurasl mengatakan motif pembunuhan berantai tersebut, disebabkan pelaku mengalami gangguan jiwa.
2. Kasus Pembunuhan gelandangan Bekuni
Berikutnya adalah pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Baekuni atau Babeh, gelandangan yang terlibat pembunuhan berantai.
MengutipKompas.com, (12/3/21), Baekuni adalah gelandangan di Lapangan Banteng, dia pernah disodomi oleh preman.
Hal ini membuat Baekuni kemudian mengidap pedofilia dan nekrofilia situasional,
Kemudian Bekuni melakukan pembunuhan berantai, dengan kroban di antaranya adalah anak-anak usia 9-12 tahun, semuanya dibunuh dan dimutiliasi.
Kemudian, oleh Pengadilan Negeri Jakarta, Baekuni dijatuhi hukuman mati pada 2010.
3. Kasus Ryan Jombang
Kasus pembunuhan berikutnya adalah Ryan Jombang yang kasusnya cukup heboh beberapa tahun lalu.
Kasus pembunuhan Ryan Jombang terungkap setelah polisi menemukan potongan mayat salah satu korbannya, pada 2008 silam.
Korban tersebut adalah Hery Santoso.
Selain Hery Santoso, Ryan melakukan pembunuhan berantai dalam kurun waktu 2006 hingga 2008.
Ia terungkap telah membunuh 10 orang dikubur di belakang rumah orang tuanya, di Jatiwates, Jombang, Jawa Timur.
Kemudian, Ryan Jombang dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok 6 April 2009.
4. Kasus Pembunuhan Dukun Asep
Berikutnya adalah pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Dukun Asep.
Kasusnya hampir sama dengan Wowon, di mana Dukun Asep mengaku sebagai dukun yang mampu menggandakan uang.
Pembunuhan yang dilakukan Asep dilakukan sebanyak dua kali pada 17 Mei 2007 sebanyak 5 orang.
Kemudian pembunuhan korban lainnya 3 orang lainnya dilakukan pada 19 Juli 2007.
Pada saat itu, Asep meminya uang sebanyak Rp20 juta sebagai syarat digandakan.
Kemudian, Asep membunuh korbannya setelah mendapatkan uang dengan cara memberinya racun melalui upacara ritual.
5. Kasus Pembunuhan Rio Martil
Terakhir adalah kasus pembunuhan Rio Martil alias Rio Alex Bullo.
Ia adalah pelaku pembunuhan berantai pada tahun 1997- 2001 silam.
Kasus pembunuhan berantai Rio ini terungkap setelah ia membunuh Jeje Suraji, di sebuah hotel di Purwokerto.
Namun, selama tahun 1997 hingga 2001 Rio Martil telah membunuh sedikitnya 4 orang, mereka di antaranya adalah pemilik rental mobil.
Tak berhenti sampai disitu saat dijebloskan di penjara Nusakambangan ia juga membunuh teman satu penjaranya.
Akibatnya ia pun akhirnya dijatuhi hukuman mati pada tahun 2008.