Tentu saja peta baru Malaysia tersebut mendapat penolakan dari pemerintah Indonesia.
Klaim sepihak dan beragam tindakan provokasi itu berdampak pada peningkatan eskalasi hubungan kedua negara.
Bukan hanya oleh Indonesia, tetapi Malaysia juga diprotes oleh negara-negara lain, seperti Inggris, Thailand, China, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Negara-negara tersebut pun menganggap sikap Malaysia sebagai upaya atas perebutan wilayah negara lain.
Selain tumpang tindih dengan Indonesia, wilayah yang diklaim Malaysia juga tumpang tindih dengan Filipina.
Berdasarkan klaim batas wilayah yang tercantum dalam peta tahun 1979 tersebut, Malaysia membagi dua blok konsesi minyak, yakni Blok Y (ND6) dan Blok Z (ND7).
Adapun Blok Y merupakan blok yang tumpang tindih dengan wilayah konsesi minyak yang diklaim Indonesia.
Sementara Blok Z adalah blok yang tumpang tindih dengan wilayah yang diklaim Filipina.
Pada 1980, Indonesia tegas menyatakan protes terhadap pelanggaran itu.
Indonesia juga menilai klaim Malaysia merupakan keputusan politik, dan sama sekali tidak mempunyai dasar hukum.
Bagi Indonesia, dan juga oleh negara-negara lain, garis batas yang ditentutakan Malaysia keluar dari ketentuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), sejauh 200 mil laut.
Baca Juga: Mengapa Manusia Menjadi Dimensi Penting dalam Sejarah? Simak Lengkapnya
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR