Intisari-Online.com - Film Veronica (2017) tengah diperbincangkan usai disebut sebagai film horor terseram di media sosial.
Film horor yang rilis di pada 26 Februari 2017 itu menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Veronica yang mengalami teror gaib usai memainkan papan permainan Ouija.
Veronica yang diperankan oleh Sandra Escacena, bersama teman-temannya ingin membuktikan kebenaran mitos papan Ouija.
Mereka pun pergi ke sebuah ruangan untuk menggunakan papan permainan itu.
Awalnya semua berjalan normal hingga hal aneh terjadi. Di tengah ritual, Veronica mendadak berteriak dan jatuh pingsan.
Sejak saat itu, diceritakan banyak keanehan yang mulai ia rasakan di sekitarnya.
Beberapa orang yang mengaku sudah menonton film ini pun turut buka suara.
Mereke memperingatkan orang lain tentang betapa mengerikannnya film tersebut.
Film Veronica (2017) pun menarik perhatian karena disebut berangkat dari kisah nyata seorang gadis bernama Estefania Gutierrez Lazaro.
Menjadi awal mula teror dalam film Veronica (2017), ternyata sejarah papan permainan Ouija sendiri cukup misterius.
Baca Juga: Lebih Mengerikan Dari Filmnya, Ternyata Begini Latar Belakang Film Veronica Berdasarkan Kisah Nyata
Ouija sebenarnya merupakan merek dagang dari sebuah papan permainan berupa "papan bicara".
Tetapi, Ouija akhirnya sering digunakan secara umum untuk merujuk ke papan bicara apa pun.
Ouija pun dikenal sebagai papan roh. Ini adalah papan datar yang ditandai dengan huruf alfabet, angka 0–9, kata "ya" , "tidak", kadang-kadang "halo" dan "selamat tinggal", bersama dengan berbagai simbol dan grafik.
Papan permainan tersebut menggunakan planchette (potongan kayu atau plastik kecil berbentuk hati) sebagai indikator bergerak untuk mengeja pesan selama pemanggilan arwah.
Dalam permainan papan tersebut, peserta meletakkan jari-jari mereka di atas planchette, dan papan itu digerakkan di sekitar papan untuk mengeja kata-kata.
Melansir time.com, Robert Murch, sejarawan papan bicara terkemuka di dunia, mengungkapkan bahwa asal-usul papan permainan itu sendiri masih diselimuti misteri.
Namun, ia menyebut pada tahun 1886, beberapa hal terjadi, termasuk bagaimana papan permainan tersebut akhirnya dikenal bernama Ouija.
Disebut bahwa ada cerita Associated Press tentang papan bicara baru yang ramai Ohio utara, jadi diketahui papan bicara ada di Ohio.
Tetapi kemudian seorang pria bernama Charles Kennard, yang tinggal di Chestertown, Maryland, mengaku menemukan papan yang nantinya akan menjadi Ouija.
Dia meminta seorang pria yang bekerja tepat di sebelahnya, EC Reiche, seorang pembuat lemari dan pembuat peti mati, untuk membuat beberapa papan permainan itu.
Reiche pun selanjutnya mengklaim bahwa dia juga mendapatkan ide itu dan bahwa Charles Kennard mengambilnya darinya dan menjadikannya bisnis.
Baca Juga: Jelaskan Keterkaitan Antara Sejarah dan Ilmu Sosial dalam Artikel di Atas?
Mengenai dari siapa munculnya ide menjadikan papan bicara itu sebagai bisnis tidak benar-benar diketahui. Namun yang jelas bisnis itu sukses besar di Chestertown dari tahun 1886 hingga 1890.
Kennard pun pergi ke Baltimore dan bertemu dengan Elijah Bond, seorang pengacara.
Pada bulan April 1890, mereka melakukan pemanggilan arwah dengan saudara ipar Bond, Helen Peters, yang disebut Bond sebagai "media yang kuat", di mana mereka bertanya tentang nama bagi papan tersebut.
Hasilnya adalah "OUIJA" dan ketika mereka bertanya apa artinya, papan itu menyebutkan, "SELAMAT."
Bangunan tempat pemanggilan arwah masih ada, yaitu di 529 N. Charles Street.
Elijah Bond pun mengajukan paten bagi nama itu, sementara kantor paten mengatakan, mereka harus membuktikannya berhasil.
Cucu Helen Peters mengatakan bahwa neneknya menceritakan kisah itu kepada keluarganya.
Disebut bahwa Bond membawa Peters ke kantor paten di Washington, DC. Mereka menemui kepala juru tulis, yang berkata, 'Jika alat itu dapat menyebutkan nama saya, maka Anda telah mendapatkan hak paten Anda.'
Peters pun mengeluarkan Papan Ouija. Diceritakan bahwa itu mengeja namanya dan akhirnya mereka mendapatkan hak paten nama itu.
Setelah dipatenkan, permainan itu pun lepas landas dan pada tahun 1892, Kennard Novelty Company tumbuh dari satu pabrik di Baltimore menjadi dua, ditambah dua di New York, dua di Chicago, dan satu di London.
Setelah kesuksesan awalnya, perusahaan berpindah tangan beberapa kali, dan akhirnya beralih ke William Fuld, mantan karyawan dan pemegang saham.
Setelah kematian Fuld, meskipun anak-anaknya berjanji untuk tidak pernah menjual hak atas "Dewan Ouija", namun 40 tahun kemudian itu dijual ke Parker Brothers.
Baca Juga: Pendaftaran Komcad 2023 Sudah Dibuka, Berapa Besar Gaji yang Bakal Diterima?
(*)