Intisari-Online.com - Inilah tradisi pembuktian kedewasaan dari berbagai suku di dunia.
Ada beragam tradisi untuk membuktikan kedewasaan di berbagai suku.
Tradisi tersebut ada yang ditujukan bagi laki-laki yang memasuki usia dewasa maupun wanita.
Baik yang dilakukan laki-laki maupun wanita, tradisi ini sama-sama ada yang menantang dan menguji nyali, seperti apa?
1. Lompat banteng
Di Ethiopia, anak laki-laki harus menjalani beberapa bentuk ritual untuk membuktikan kejantanan mereka.
Pembuktian tersebut melibatkan serangkaian acara.
Seorang anak laki-laki harus telanjang, berlari, melompat dan mendarat di atas punggung seekor banteng.
Kemudian, diikuti dengan berlari melintasi punggung beberapa sapi jantan yang dibariskan.
2. Minum Sperma Suku Sambia, Papua Nugini
Ini mungkin akan terlihat menjijikan bagi orang-orang di luar suku yang menjalaninya.
Baca Juga: Ritual ‘Tarik Pita’ Saat Potong Kue Pengantin, Salah Satu Tradisi Pernikahan Argentina
Rupanya, ada tradisi minum sperma untuk membuktikan kedewasaan.
Tradisi ini dijalankan Suku Sambia, papua Nugini.
Untuk menjadi seorang lelaki dewasa, anak-anak Sambian harus menjalani berbagai macam ritual kedewasaan.
Salah satunya yaitu dengan meminum air mani lelaki lain.
Ritual tersebut dilakukan mulai dari anak laki-laki yang berusia 6 - 7 tahun, dan akan terus dilakukan sampai ia memiliki seorang anak.
Selain itu, saat ritual ini dimulai, anak laki-laki juga harus hidup terpisah dengan ibunya.
Mereka akan tinggal pada sebuah gubuk dengan penghuni laki-laki lainnya.
3. Ritual Sayat Perut
Inilah salah satu ritual kedewasaan suku di dunia yang dijalankan wanita.
Tak kalah menantang dari tradisi-tradisi kedewasaan yang dijalankan para pria, gadis-gadis dari suku Tiv di Nigeria wajib menjalankan ritual sayat perut.
Tentunya, ritual sayat perut ini tanpa pembiusan.
Tradisi ini dilakukan saat gadis dari Suku Tiv mendapatkan haid pertama mereka.
Tradisi ini dipercaya bisa meningkatkan kesuburan dan menandakan bahwa para sang gadis sudah dewasa.
4. Ruang penggemukan
Tak semengerikan ritual sayat perut, tapi tradisi kedewasaan para wanita masyarakat Calabar ini terbilang unik.
Jika pada umumnya para wanita ingin memiliki tubuh kurus, tetapi masyarakat Calabar justru akan membuat para wanita yang memasuki usia dewasa menjadi lebih gemuk.
Ruang penggemukan adalah tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Calabar.
Ruangan tersebut digunakan untuk mempersiapkan dan merawat remaja putri yang akan menginjak usia dewasa.
Di masa lalu, menjadi gemuk sama dengan menjadi makmur, itulah inti dari ruangan ini.
5. Festival Sharo
Festival Sharo sangat lekat dengan masyarakat suku Fulani.
Tradisi ini dilakukan untuk membuktikan bahwa seorang remaja telah cukup dewasa dan siap untuk menjadi pengantin wanita.
Baca Juga: Daftar Lengkap Libur dan Cuti Bersama Resmi 2023, Ada Cuti Panjang 4 Hari
Sharo berarti cambuk, remaja tersebut akan terus menerus dicambuk oleh orang yang disebut sebagai 'penantang'.
Namun, remaja itu tidak boleh menunjukkan tanda-tanda kesakitan karena ini menguji tingkat ketahanannya dan kemampuannya untuk bertahan.
6. Bertahan dari Sengatan Semut
Di Amazon, tradisi unik nan menantang juga dilakukan untuk menyambut pemudanya yang akan menjadi orang dewasa.
Mereka harus merasakan rasa sakit yang luar biasa disengat ratusan semut peluru di tangannya.
Tradisi ini dilakukan oleh suku Satere Mawe asli hutan hujan Amazon untuk mengajari mereka tentang penderitaan dan persiapan menghadapi keras dan betapa bahayanya hidup di hutan.
7. Tradidi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai
Wanita suku Mentawai di Pulau Siberut, Sumatera Barat, Indonesia, memiliki tradisi kerik gigi atau meruncingkan gigi.
Tradisi yang sudah turun temurun itu dipercayai menjadi salah satu tanda seorang wanita menginjak usia dewasa.
Selain itu, tradisi tersebut juga dipercaya membuat wanita lebih cantik dan menawan.
Itulah beberapa tradisi untuk membuktikan kedewasaan berbagai suku di dunia.
Baca Juga: Kalender Jawa Desember 2022, Ada Pengertian Weton Beserta Daftarnya
(*)