Kisah Presiden Argentina yang Menerima Penjahat Perang Nazi untuk Bersembunyi di Negaranya

Mentari DP

Penulis

Kisah Juan Domingo Peron dari Argentina.
Kisah Juan Domingo Peron dari Argentina.

Intisari-Online.com - Selama pertengahan abad ke-20, negara Argentina di Amerika Selatan diperintah oleh Juan Domingo Peron yang karismatik.

Juan Domingo Peron sangat populer di kalangan orang Argentina sehingga mereka memilihnya sebagai presiden untuk tiga periode.

Peron telah menjalankan negara selama dua periode berturut-turut, dari tahun 1946 hingga 1955.

Ketika dia digulingkan dalam kudeta, dia terpilih kembali pada tahun 1973 dan menjabat sebagai presiden sampai kematiannya pada tahun 1974.

Istri Peron, Eva, menjadi ikon nasional selama masa kepresidenan pertamanya saat dia memperjuangkan hak-hak pekerja dan perempuan.

Setelah kematiannya yang dini akibat kanker serviks pada tahun 1952, kisah hidup Eva diabadikan dalam musikal dan film populer Evita.

Namun terlepas dari warisan istrinya yang kuat dan keahliannya sendiri sebagai seorang pemimpin, ada aspek kepresidenan Peron yang meresahkan.

Yaitu yang paling menonjol adalah bagaimana dia mendukung para penjahat Perang Dunia II yang melarikan diri.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Sabtu (18/12/2022), mantan Nazi seperti Adolf Eichmann dan Josef Mengele rupanya diterima, bahkan disambut, di Argentina.

Mengapa Argentina menerima mantan pemimpin Nazi?

Untuk menjawabmengapa Peron mengizinkan ini membutuhkan pemeriksaan sejarah Argentina sebelum dan selama Perang Dunia II, keyakinan politik Peron sendiri, dan faktor penting lainnya seperti anti-Semitisme yang meluas di negara itu.

Baca Juga: Argentina ke Final Piala Dunia 2022 Qatar,Menguak RahasiaKota Rosario yang Lahirkan Pemain Bintang Seperti Lionel Messi hinggaAngel Di Maria

Sebelum dimulainya Perang Dunia II, Argentina memiliki hubungan jangka panjang dengan Spanyol, Italia, dan Jerman – negara-negara yang nantinya bersatu sebagai kekuatan Poros.

Argentina telah dijajah oleh Spanyol dan selama beberapa dekade imigran dari Jerman dan Italia menghuni negara tersebut.

Juan Peron bahkan pernah menjabat sebagai perwira militer tambahan di Italia selama tahun perang 1939 hingga 1941, dan dia sangat mengagumi pemimpin fasis Italia Benito Mussolini.

Ketika Perang Dunia II dimulai, Argentina secara teknis netral.

Tetapi ada dukungan besar untuk kekuatan Poros di seluruh negeri, tidak hanya karena ikatan sejarah dan leluhur bangsa dengan negara Poros tetapi juga karena anti-Semitisme yang mencolok.

Populasi kecil Yahudi di Argentina, yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara, dianiaya oleh orang non-Yahudi bahkan sebelum Perang Dunia II dimulai.

Negara tersebut mendukung tujuan Poros seaktif mungkin. Jadi tidak heran apabila Argentina dipenuhi dengan agen Nazi.

Sementara perwira dan mata-mata Argentina berkeliaran di seluruh Jerman, Italia, dan sebagian Eropa yang diduduki.

Argentina membeli senjata dari Jerman karena takut akan permusuhan dengan Brasil, yang mendukung negara-negara Sekutu dalam perang tersebut.

Sebagai imbalannya, Jerman menjanjikan konsesi perdagangan besar ke Argentina setelah perang usai.

Argentina juga menggunakan status netralnya untuk mendorong perjanjian damai antara pasukan Poros dan Sekutu.

Ketika Jerman menyerah pada tahun 1945, sebagian besar orang Argentina sedih.

Baca Juga: Ada 45 Jet Pribadidalam Acara Pernikahan Kaesang-Erina, Ternyata Begini Aturan Jet PribadiHingga Dampaknya

Hal inilah yang membuat Peronsecara aktif membantu Nazi melarikan diri ke Argentina.

Agen dikirim ke Eropa untuk memberi para buronan uang, surat-surat, dan pengaturan perjalanan ke negara itu.

Tidak ada yang ditolak, betapapun mengerikannya kejahatan perang mereka, dan mereka didirikan di Argentina dengan uang dan pekerjaan.

Bahkan Peron bertemu secara pribadi dengan banyak dari mereka.

Peron kemudian melanjutkan dukungannya kepada Jerman selama masa kepresidenannya sampai dia dikudeta dan diasingkan.

Hal ini membuatnya tidak kembali ke Argentina sampai hampir 20 tahun kemudian.

Sejak itu, agen Mossad dari negara Israel yang baru dibentuk memburu penjahat perang Nazi untuk diadili.

Baca Juga: Siap Tantang Prancis di Semifinal Piala Dunia 2022, IniCerita di BalikKeberhasilan Sepak Bola Maroko, Rela Kucurkan Dana Rp165 Miliar Tiap Tahun

Artikel Terkait