Dala budaya Jawa prosesi siraman ini dilakukan antara pukul 10.00-15.00 WIB.
Pemilihan waktu ini berdasarkan kepercayaan pada jam tersebut adalah waktu bidadari turun untuk mandi.
Diyakini melakukan siraman pada jam-jam yang bersamaan dengan mandinya bidadari itu.
Pengantin wanita diharapkan bisa menjadi cantik seperti bidadari.
Selain tujuan dari penentuan waktu tersebut, siraman juga memiliki tujuan luhur dari pelaksanaannya.
Adapun tujuan siraman sendiri adalah memohon berkah dan rahmat Tuhan agar kedua mempelai dibersihakan dari segala keburukan.
Dengan siraman, kedua calon pengantin juga diharapkan mendapat tuntunan selama mengarungi bahtera rumah tangga.
Selain itu prosesinya juga tidak sembarangan dan membutuhkan beberapa hal.
Seperti kembang setaman hingga 7 mata air yang diambil dari tempat berbeda.
Pengantin pria dan wanita akan di bawa ke suatu tempat kemudian dimandikan oleh kedua orang tua mempelainya.
Selain itu, biasanya sebelum prosesi di mulai akan ada pembacaan doa.
Pertama kali menyiramkan air adalah bapak pengantin, kemudian ibunya, lalu diikuti oleh orang-orang yang dituakan.
Pihak terakhir yang menyiram biasanya adalah juru rias atau sesepuh yang telah disepakati.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR