Intisari-online.com -Bagi negara dengan sumber daya gas yang melimpah di Teluk seperti Qatar.
Sepak bola tidak hanya berkontribusi dalam mempromosikan citra negara.
Tetapi juga elemen yang sangat diperlukan dalam strategi keamanan nasional.
Selama beberapa dekade terakhir, Qatar telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam olahraga internasional.
Dengan membeli klub sepak bola terkenal, mensponsori turnamen, menyelenggarakan turnamen besar.
Strategi ini tidak hanya untuk merangsang pariwisata, menarik mata uang asing.
Tetapi juga untuk memperkuat keamanan nasional dan membantu orang di seluruh dunia mengetahui letak Qatar di peta dunia.
Piala Dunia 2022 telah dimulai di Qatar mulai 20 November.
Negara dengan populasi kurang dari 3 juta ini telah mempersiapkan diri selama 12 tahun untuk Piala Dunia.
Dengan menghabiskan lebih dari 200 miliar dollar AS, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Piala Dunia.
Dengan lebih dari satu juta pengunjung diharapkan untuk mengunjungi Qatar dalam beberapa minggu mendatang.
Terutama karena turnamen menjadi lebih menarik berkat tim-tim besar yang bersaing.
Keluarga kerajaan Qatar telah mengubah negara Muslim konservatif menjadi sorotan global.
Strategi tersebut dibiayai oleh gas alam dengan cadangan terkemuka dunia.
Di Bay Area saat ini, ada seruan untuk mempromosikan olahraga di masyarakat dan mengatasi obesitas dan diabetes pada masa kanak-kanak.
Membeli klub sepak bola juga membawa makna simbolis yang signifikan.
Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani adalah pemilik klub Paris Saint German.
Salah satu klub sepak bola papan atas di dunia dengan nama-nama terkenal bermain seperti Neymar, Messi dan Mbappe.
Sepak bola digandrungi oleh banyak penggemar di seluruh dunia, menjadikannya sarana yang sempurna bagi keluarga kerajaan Qatar untuk mengangkat status negara.
Simon Chadwick, seorang profesor ekonomi olahraga dan geopolitik di sekolah bisnis Skema, mengatakan.
"Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah bagian dari strategi keamanan nasionalnya dan memperkuat posisi negara."
Ketika Qatar memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia lebih dari 10 tahun lalu.
Negara tersebut tidak memiliki sorotan apapun.
Sekarang, Qatar memiliki Bandara Internasional Doha, salah satu hub terkemuka industri penerbangan dunia.
AS memiliki pangkalan militer terbesar di Timur Tengah di Qatar dan negara ini juga memiliki Al-Jazeera, salah satu stasiun televisi yang memperluas jaringannya. cakupan di dunia.
Menurut Institut Carnegie, sebuah cabang di Timur Tengah, Qatar secara bertahap menerapkan strategi tersebut sejak awal 1990-an, setelah Perang Teluk.