Intisari-online.com - Seorang pria Iran yang tinggal selama 18 tahun di Bandara Charles de Gaulle Paris.
Kisahnya telah menginspirasi film Steven Spielberg The Terminal telah meninggal di bandara yang sudah lama dia sebut rumah.
Mehran Karimi Nasseri, 76, meninggal pada hari Sabtu (12/11) setelah serangan jantung di Terminal 2F bandara sekitar tengah hari, menurut seorang pejabat otoritas bandara Paris.
Polisi dan tim medis merawatnya tetapi tidak dapat menyelamatkannya.
Nasseri tinggal di Terminal 1 bandara dari tahun 1988 hingga 2006, pertama dalam limbo hukum karena dia tidak memiliki surat izin tinggal dan kemudian, tampaknya karena pilihan.
Dia tidur di bangku plastik merah yang dikelilingi kotak koran dan majalah dan mandi di fasilitas staf.
Dia menghabiskan waktunya menulis di buku hariannya, membaca majalah, mempelajari ekonomi, dan mensurvei para pelancong yang lewat.
Staf menjulukinya Lord Alfred, dan dia menjadi selebritas mini di antara penumpang.
"Akhirnya, saya akan meninggalkan bandara," katanya kepada The Associated Press pada tahun 1999.
Ia adalah pria yang merokok pipa di bangkunya, tampak lemah dengan rambut tipis panjang, mata cekung dan pipi cekung.
"Tapi saya masih menunggu paspor atau visa transit," katanya.
Nasseri lahir pada tahun 1945 di Soleiman, bagian dari Iran yang saat itu berada di bawah yurisdiksi Inggris, dari ayah Iran dan ibu Inggris.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR