Intisari-online.com - Gerhana adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi di ruang angkasa, melibatkan benda bergerak ke dalam bayangan,sebuah benda angkasa lainnya.
Ada banyak gerhana yang terjadi di alam semesta, tapi yang sering kita ketahui ada dua yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Namun, kali ini Intisasi online, akan membahas gerhana Bulan total.
Sebelum membahas gerhana bulan total, sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu apa itu gerhana Bulan.
Gerhana Bulan adalah suatu fenomena alam yang melibatkan kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari.
Kedudukan Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.
Pada saat terjadinya gerhana Bulan, cahaya Matahari yang seharusnya diterima oleh bulan terhalang oleh Bumi.
Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi.
Bayang-bayang Bumi ada dua yaitu umbra dan penumbra.
Untuk diketahui gerhana Bulan hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika Bulan purnama.
Gerhana Bulan, tidak berbahaya bagi kesehatan mata, sehingga bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Itulah pengertian gerhana Bulan, sementara gerhana Bulan total memiliki pengertian lain.
Gerhana Bulan total secara umum, sama dengan gerhana Bulan.
Namun, di sini proses terjadinya berbeda, karena gerhana Bulan total, adalah fenomena ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus.
Bulan berada tepat pada umbra Bumi, sehingga tidak ada sinar Matahari yang dipantulkan ke Bulan.
Gerhana Bulan total bisa disebut dengan blood mood (bulan darah) karena warna kemerahan.
Warna tersebut, merupakan akibat cahaya Matahari yang terbias oleh atmosfer Bumi yang mencapai permukaan Bulan.
Ini berbeda dengan gerhana Bulan sebagian, di mana gerhana Bulan sebagian masih memungkinkan cahaya Matahari masuk ke Bulan.
Pada saat gerhana Bulan sebagaian, Bumi tidak seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar Matahari.
Sebagian permukaan Bulan masuk ke daerah penumbra, sehingga Matahari masih bisa menyinari permukaan Bulan.
Baca Juga: Apakah Gerhana Bulan Total Berbahaya? Ternyata Ini Dampaknya Bagi Manusia