Menggenjot Sepeda Statis Bisa Gantikan Lari 5-10K

Tika Anggreni Purba

Editor

Menggenjot Sepeda Statis Bisa Gantikan Lari 5-10K
Menggenjot Sepeda Statis Bisa Gantikan Lari 5-10K

Intisari-Online.com—Mengayuh sepeda statis merupakan olah raga yang aman karena gerakannya simpel. Bagian tubuh yang paling banyak bergerak adalah kaki, khususnya pula lutut. Tapi siapa sangka. ternyata olahraga yang lebih seru dilakukan dalam kelompok ini menyimpan banyak manfaat.

Dengan menggenjot sepeda statis, kita bisa merasakan latihan yang mengoptimalkan kekuatan paha depan dan belakang, serta bokong. Manfaatnya akan terasa seperti olah raga kardiovaskular lainnya, seperti membakar kalori dan membentuk tubuh agar tampak lebih ideal. Satu kali sesi latihan akan membakar 400-500 kalori.

Seperti yang diungkapkan Ken W, Instruktur Pro Cycling Team Sprint, di Fitness First Platinum Pasific Place Jakarta, mengayuh sepeda statis merupakan olah raga yang aman karena gerakannya simpel. soal pembakaran kalori, olah raga indoor cycling ini tidak jauh berbeda dengan olah raga lari 5-10K yang juga sedang populer kini.

Tapi olah raga lari, hanya bisa diikuti oleh sebagian orang saja. Mengingat lari 5-10K bukanlah perjalanan yang pendek, dan membutuhkan kekuatan kaki yang ekstra pula untuk menopang tubuh bagian atas. Orang yang dengan berat badan yang lebih, sulit mengikuti olah raga lari, karena seluruh beban tubuh bisa tertumpu pada kaki saat berlari. Kalau dipaksakan, bisa cedera lutut.

Berbeda dengan indoor cycling yang bisa diikuti oleh kita yang mempunyai berat badan yang lebih. Karena bersepeda tidak membuat lutut harus menopang beban yang berat. Sepeda juga bisa disesuaikan dengan tinggi badan. Agar tangan yang memegang stang (handle bar) sepeda dan bokong yang duduk di sadel sepeda tetap sinkron dengan kaki yang berpijak pada pedal.

Banyak yang memilih untuk tidak bersepeda karena keluhan sakit punggung atau low back pain (LBP) dan pernah cedera kaki. Namun ternyata itu bukan masalah yang menghambat. Instruktur Indoor Cyling Ride Jakarta, Gita Shahjir menyatakan banyak rider (peserta kelas cycling) yang mengikuti olah raga ini justru pascacedera kaki. “Mereka yang pernah cedera lutut dan kaki, malah sangat menikmati olah raga ini. Soft sekali buat sendi-sendi. “jelas Gita.

Bagi kita yang memiliki keluhan sakit punggung, tinggi bangku sadel sepeda bisa disesuaikan agar tidak terlalu membungkuk saat mengayuh. Tinggi handle bar sepeda juga dianjurkan lebih tinggi jika sedang mengalami LBP.

“Bahkan wanita hamil bisa mengikuti kelas ini,” ungkap Ken lagi. Asalkan, kata Ken, orang tersebut telah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada dokter. Jika janinnya kuat dan dokter pun memberikan rekomendasi, maka olah raga ini aman untuk dilakukan.

Dampak baik dari olah raga ini, bisa langsung dirasakan sejak pertama kali berlatih. Walau bagi pemula yang pertama kali mencoba, ya terasa sedikit pegal di bagian paha dan bokong. Tapi jangan khawatir, sebab hal itu wajar saja. Latihan-latihan selanjutnya, kita bisa rasakan langsung kebugaran yang diidamkan itu. Selamat gowes!