Intisari-Online.com – Camilla akan dinobatkan sebagai Ratu Permaisuri selama upacara penobatan suaminya, Raja Charles III, tetapi Pangeran Philip tidak diberi gelar raja ketika Elizabeth II naik takhta.
Mengapa bisa demikian?
Penobatan Raja Charles III akan berlangsung pada bulan Mei tahun depan, yang akan mengantarkan era baru bagi Inggris dan monarkinya.
Camilla, istri Raja Charles III, juga akan diurapi dan dinobatkan sebagai Ratu Permaisuri dalam upacara di Westminster Abbey pada 6 Mei 2023.
Permaisuri terakhir adalah Elizabeth, Ibu Suri, yang memegang gelar itu sementara suaminya, Raja George VI berada di atas takhta dari tahun 1936 hingga kematiannya pada tahun 1952.
Pada saat itu, anak tertua George, Elizabeth, lalu menjadi Ratu Inggris.
Namun, ketika penobatan resmi Ratu Elizabeth II terjadi pada tahun berikutnya, sang suami, Pangeran Philip, tidak dimahkotai atau diberi gelar Raja Permaisuri.
Apa alasan yang mendasari hal tersebut?
Rupanya dalam tradisi kerajaan dan hukum umum menyatakan bahwa istri raja dikenal sebagai Ratu Permaisuri, suami dari ratu hanya dikenal sebagai Pangeran Permaisuri.
Galar ratu dapat berarti ‘raja wanita’ atau ‘istri raja’, tetapi gelar raja hanya dapat merujuk pada raja yang memerintah.
Suami seorang Ratu tidak pernah menyandang gelar Raja dalam sejarah Inggris.
Pangeran Philip sendiri adalah orang pertama yang setia kepada Ratu setelah penobatannya pada tahun 1953, melansir OK!
Sementara suami Ratu Victoria, Albert, secara resmi menjadi Pangeran Permaisuri pada tahun 1857, Philip menolak kesempatan untuk menggunakan gelar tersebut.
Hal tersebut berdasarkan korespondensi oleh perdana menteri saat itu Sir Winston Churchill pada tahun 1954.
Sir Winston melaporkan bahwa Ratu menyarankan gelar itu kepada Duke, tetapi dia ‘menolak, bahkan akan mempertimbangkan apakah menerima gelar baru apa pun saat itu.’.
Dia menambahkan, “Yang Mulia meminta agar masalah ini dibarkan tanpa batas waktu.”
Pangeran Philip, yang dikenal sebagai Duke of Edinburg, tidak mengadakan upacara penobatannya, dia memberi penghormatan kepada istrinya selama penobatannya pada tahun 1953.
Katanya, “Saya, Philip, Duke of Edinburgh, menjadi pendamping hidup dan anggota tubuh Anda, dan penyembahan duniawi, dan iman dan kebenaran akan saya pegang bagi Anda, untuk hidup dan mati, melawan segala macam orang. Jadi tolonglah saya Tuhan.”
Philip adalah seorang pangeran dari Yunani dan Denmark, tetapi melepaskan gelar itu selama menikah dengan keluarga kerajaan Inggris pada tahun 1947.
Dia menjadi ‘permaisuri’ terlama dalam sejarah Inggris, di sisi Ratu Elizabeth II selama lebih dari 70 tahun hingga kematiannya pada usia 99 tahun bulan April 2021.
Baca Juga: Akhiri Tradisi Selama 200 Tahun, Raja Charles III Ogah Tinggal di Istana Buckingham, Apa Alasannya?
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari