Intisari-Online.com - Selama tahun 2022 Covid-19 mulai mengalami tren penurunan, dan kini masyakat mulai beradaptasi dengan kehidupan normal dengan kemunculan Covid XBB.
Di negara tetangga, Singapura, subvarian Covid XBB menyebabkan peningkatan infeksi hingga mencapai 6.000 kasus per hari.
Subvarian Covid XBB disebut menyebabkan lonjakan infeksi pasien di 24 negara.
"Singapura kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada varian baru namanya Covid XBB, varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara webinar, Jumat (21/10/2022).
Melansir Kompas.com, guna menekan dampak subvarian Covid XBB di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengimbau supaya masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, sebanyak 24 negara sudah melaporkan temuan Omicron varian XBB, termasuk Indonesia, sejak pertama kali ditemukan.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali beberapa ciri-ciri Omicron XBB yang trennya tengah menanjak di banyak negara.
Gejala Omicron XBB Dilansir dari Prevention, tanda Omicron XBB kurang lebih sama dengan subvarian Omicron sebelumnya, antara lain:
1. Demam atau menggigil kedinginan
2. Batuk
3. Sesak napas atau napas rasanya tidak lega
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR