Intisari-Online.com – Beberapa waktu lalu, kita pernah mendengar kabar tentang kekalahan Michael Phelps di cabang renang pada Olimpiade Rio 2016. Phelps yang telah mengantongi 23 medali emas selama kariernya di Olimpiade, harus mengakui kehebatan Jason Schooling, perenang asal Singapura. Nah, dibalik kehebohan itu semua, mari kita bertanya sebenarnya apa sih manfaat renang bagi kesehatan tubuh?
1. Aerobik yang baik dan bisa dilakukan semua orang. Renang tak hanya menyenangkan, tapi renang juga merupakan latihan aerobik yang baik bagi tubuh kita. Mungkin kita tak akan menjadi Michael Phelps selanjutnya, tapi setiap orang dapat memulai renang untuk meningkatkan kesehatannya.
“Renang salah satu olahraga yang low impact, jadi bisa dilakukan oleh semua orang, tak mengenal usia, berat, dan kemampuan fisik,” ujar Robert A. Robergs, direktur laboratorium exercise physiology di University of New Mexico di Albuquerque
2. Antipenuaan. Renang mungkin tak membantu kita untuk mencegah keriput. Tapi, renang dapat mengurangi risiko kematian hampir 50 persen. “Perenang memiliki angka kematian yang rendah,” ujar Dr. Steven Blair dari University of South Carolina. Sebelumnya, ia telah meneliti masalah ini selama 32 tahun.
Menurutnya, perenang memiliki risiko kematian yang lebih rendah, yakni 50 persen bila dibandingkan dengan pelari, pejalan kaki, atau orang-orang yang tidak berolahraga.
3. Mengurangi gejala asma. Berenang layaknya latihan aerobik lainnya yang bisa meningkatkan kapasitas paru-paru kita. Ketika berenang paru-paru kita akan bekerja lebih keras. Sebab, air memiliki sifat yang lebih padat daripada udara. Alhasil, paru-paru jauh lebih sulit untuk memasuk cukup oksigen untuk peredaran darah. Namun, justru hal inilah yang bisa melatih paru-paru kita untuk mengurangi gejala asma.
4. Meningkatkan fleksibilitas. Air merupakan salah satu medium terbaik untuk meningkatkan fleksibilitas. Beberapa ahli rheumatologists mengatakan, renang tak hanya meningkatkan jangkauan gerakan seseorang saja. Tapi, juga membantu kita untuk meningkatkan aktivitas fisik tanpa menimbulkan stres pada sendi tubuh.
5.Menurunkan risiko diabetes. Dengan berolahraga secara teratur, kadar glukosa darah kita dapat menurun. Menurut sebuah studi, latihan aerobik dan resistensi latihan fisik, bisa meningkatkan pengendalian gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
(Medicaldaily.com/Sabrina Bachai)