Intisari-Online.com - Hal yang lumrah pada era peradaban kuno bagi para penguasa dan elite masyarakat untuk memiliki gundik atau selir.
Tujuan memiliki gundik atau selir yakni untuk meningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.
Meski begitu, kepemilikan akan gundik juga kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.
Bahkam kehidupan seorang kaisar China kuno di abad ke-11 bisa punya 121 gundik 'siap pakai.'
Misalnya saja pada Dinasti Sui, beberapa kaisar percaya bahwa mereka bisa mendapatkan keabadian dari berhubungan badan dengan sebanyak mungkin wanita tanpa ejakulasi.
Salah satunya yakni Kaisar Wu yang menghabiskan hidupnya untuk ini.
Terlepas dari itu, China pernah memiliki sosok Lin Siniang yang diperkirakan hidup pada 1629-1644.
Pada 1629, China terjerat dalam perang dengan alam dan manusia.
Di antaranya yakni pertempuran dengan Mongolia, Korea, dan Jepang hingga militer meregangkan anggaran negara hingga meledak.
Ketika China dilanda musim dingin yang lebih lama dan lebih dingin yang disebabkan oleh penurunan suhu rata-rata, kelaparan juga melanda di seluruh China utara.
Tidak cukup tanaman yang bisa ditanam untuk menyediakan makanan dan banyak tentara yang kelaparan.
Tahun 1629 juga waktu saat Lin Siniang (Lean Shinjang) lahir ke dunia dari keluarga militer China yang berjuang dengan kehidupan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR