Intisari-online.com - Rusia siap melakukan segala kemungkinan untuk mengakhiri konflik di Ukraina sesegera mungkin.
Tetapi Kiev menolak untuk berbicara, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Jumat (16/9).
Pertemuan langsung pertama kedua pemimpin sejak 2019 berlangsung di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan.
Mengutip RT, Jumat (16/9/22) Putin mengatakan kepada perdana menteri bahwa dia menyadari "keprihatinannya" atas konflik di Ukraina.
Ia juga berjanji untuk melakukan segalanya untuk memastikan bahwa semua ini berhenti sesegera mungkin.
"Sayangnya, pihak lawan, pimpinan Ukraina, menolak proses negosiasi," katanya.
"(Mereka) menyatakan bahwa mereka ingin mencapai tujuan mereka dengan cara militer, atau, seperti yang mereka katakan, di medan perang," jelas Putin.
Perdana menteri India, yang telah berpegang teguh pada netralitas tentang konflik militer di Ukraina, mengulangi seruannya untuk perdamaian selama pertemuan dengan Putin.
Mengutip tantangan yang dihadapi dunia saat ini, termasuk masalah ketahanan pangan dan krisis energi, Modi mengatakan bahwa era saat ini bukanlah era perang.
Dia juga mengatakan bahwa dia memandang pertemuannya dengan Putin sebagai kesempatan untuk membahas kemajuan di jalan perdamaian.
"India dan Rusia telah tinggal bersama selama beberapa dekade," katanya.
AS dan mitranya, sementara itu, telah meminta New Delhi dan Beijing untuk mengambil sikap lebih keras terhadap Rusia di tengah serangannya di Ukraina.
Source | : | RT |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR