Intisari-Online.com - Ratu Elisabeth meninggal dunia pada Kamis (08/09/2022) sore waktu setempat, di Kastil Balmoral, Aberdeenshire, Skotlandia.
Kabar tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi Istana Buckingham, "Sang Ratu meninggal dunia dengan damai di (kastil) Balmoral sore ini."
Banyak masyarakat dunia mengungkapkan dukanya di media sosial dengan kepergian penguasa terlama Inggris tersebut.
Meninggalnya ratu Inggis yang telah menduduki takhta sejak 1952 itu tentunya menjadi sorotan dunia.
Ratu Elisabeth yang meninggal di usia 96 tahun, telah menjadi penguasa terlama sepanjang sejarah Britania Raya yaitu 70 tahun 214 hari.
Ia pun memimpin Persemakmuran Inggris yang beranggotakan 56 negara.
Negara Persemakmuran Inggris atau Commonwealth of Nationssendiri merupakan persatuan secara sukarela negara-negara berdaulat yang didirikan maupun pernah dikuasai oleh Kerajaan Inggris.
Saat ini total populasi seluruh negara persemakmuran ini sekitar 2,4 miliar orang.
Artinya, total penduduk negara persemakmuran Inggris ini mencakup sekitar 30 persen populasi manusia di Bumi.
Anggota Negara Persemakmuran Inggris tersebar di wilayah Eropa, Asia, Afrika, Amerika, Pasifik, dan Karibia.
Persemakmuran Inggris didirikan oleh Britania Raya pada tahun 1926 dan diresmikan pada tahun 1931.
Awalnya, tiga negara yang bergabung dengan Britania Raya dalam negara persemakmuran adalah Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.
Negara-negara tersebut merupakan negara bekas jajahan Inggris, yang meski telah merdeka, tetapi bergabung dalam Persemakmuran Inggris.
Banyak anggotanya merupakan negara bekas jajahan Inggris, namun rupanya, ada pula yang justru tak pernah dijajah Inggris malah bergabung dalam persatuan ini.
Negara-negara yang tidak pernah dikuasai Inggris tetapi bergabung dalam negara persemakmuran itu seperti Namibia, Kamerun, dan Mozambik.
Perjuangan untuk meraih kemerdekaan pun menjadi salah satu sejarah penting yang dicatat dan selalu diingat negara-negara yang pernah terjajah.
Namun rupanya, ada pula negara yang tak pernah dijajah justru memilih bergabung dalam persatuan yang dipimpin negara yang dahulu terkenal dengan kolonialismenya.
Dilansir Britannica, negara-negara Persemakmuran Inggris bersatu karena memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk saling mendukung negaranya satu sama lain.
Negara-negara anggota persemakmuran Inggris bersatu dan bekerja sama mengembangkan ekonomi, sosial, dan HAM.
Anggota negara persemakmuran juga bersepakat bahwa isu lingkungan dan dampak perubahan iklim penting untuk diatasi bersama-sama.
Kini Persemakmuran Inggris beranggotakan 56 negara, dengan yang terakhir bergabung adalah Gabon dan Togo.
Dua negara tersebut bergabung pada pada tahun 2022, menjadi anggota ke-55 dan ke-56, menyusul 54 negara yang sebelumnya telah bergabung.
Adapun ke-56 negara tersebut di antaranya:
Eropa (2): Britania Raya, Cyprus.
Amerika (1): Kanada.
Pasifik (11): Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Kiribati, Fiji, Nauru, Kepulauan Solomon, Samoa, Tonga, Tuvalu, Vanuatu.
Karibia (11): Bahamas, Antigua dan Barbuda, Barbados, Dominika, Belize, St. Lucia, St. Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago, Jamaika, Grenada, Guyana.
Afrika (23): Afrika Selatan, Tanzania, Uganda, Zambia, Kenya, Malawi, Lesotho, Botswana, Kamerun, Gambia, Ghana, Malta, Mauritius, Mozambik, Namibia, Nigeria, Rwanda, St. Kitts dan Nevis, Swaziland, Seychelles, Sierra Leone, Gabon, Togo.
Asia (8): Bangladesh, Brunei, India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Maldives (Maladewa).
(*)