Intisari-Online.com - Sebuah pesawat milik EgyptAir MS804 dengan 66 penumpang baru saja mengalami kecelakaan dan terjatuh di Laut Mediterania. Menurut otoritas penerbangan Mesir, pesawat yang hendak menuju Kaior, Mesir, itu terjatuh tidak lama setelah memasuki wilayah udara Mesir, sekitar 3,5 jam dari titik awal penerbagannya, Charles de Gaulle Airport, Paris.
Sebuah laporan mengklaim pesawat terjatuh di wilayah Karpathos, sekitar 50 mil dari Kreta di Mediterania bagian timur. Operasi penyelamatan dan pencarian segera dikirim oleh Pemerintah Mesir dan Yunani untuk menemukan bangkai pesawat.
Harian Mesir milik pemerintah, Al-Ahram, mengutip pernyataan seorang petugas bandara, menyebut bahwa pilot yang tercatat telah memiliki 6.000 jam terbang itu tidak mengirimkan panggilan darurat ketika tiba-tiba menghilang dari radar.
Disebutkan pula, kontak terakhir dilakukan 10 menit sebelum pesawat menghilang. Insiden ini kontan membangkitkan ingatan atas peristiwa meledaknya pesawat penumpang milik Rusia pada 31 Oktober lalu. Peristiwa itu pun terjadi di wilayah udara Mesir, di kawasan semenanjung Sinai. Sebanyak 224 orang tewas dalam kejadian itu.
Tak lama berselang, sejumlah dugaan penyebab kecelakaan langsung muncul ke permukaan. Dari sekian dugaan, yang paling kuat adalah jatuhnya pesawat jenis Airbus 320 ini disebabkan serangan teroris. Hal ini dilatari bahwa Perancis dan Mesir dalam beberapa waktu belakangan ini merupakan dua negara yang kerap menjadi target serangan kelompok-kelompok radikal.
(Kompas.com/Metro.co.uk)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR