Intisari-online.com - Saat ini Indonesia secara resmi telah menaikkan harga BBM, dengan Pertalite Rp10.000, Solar menjadi Rp6.800 dan Pertamax menjadi Rp14.500.
Namun, kenaikan harga BBM ini ternyata bertepatan dengan turunnya harga minyak dunia.
Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan beberapa waktu lalu.
Harga minyak Brent yang menjadi patokan global memang sempat berada di atas 100 dollar AS per barel.
Namun, kini sudah turun di kisaran 90 dollar AS per barel.
Sementara itu, lonjakan harga minyak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah perang di Ukraina yang membuat Rusia di jatuhi sanksi oleh Barat.
Padahal diketahui Rusia menjadi salah satu pemasok minyak mentah terbesar di dunia.
Disangksinya Rusia oleh Barat menyebabkan ketimpangan pasokan minyak dunia, dengan imbas harga naik akibat jumlahnya berkurang.
Ini membuat sejumlah negara mengalami kekurangan minyak, dengan lonjakan harga yang tinggi, salah satu imbasnya adalah Sri Lanka yang mengalami kebangkrutan.
Di Indonesia sendiri, tidak dijelaskan apakah situasi dunia saat ini menyebabkan harga BBM ikut naik.
Sementara jika menengok negara lain, seperti India yang mengalami masalah dengan pasokan minyak justru menemukan solusinya.
India meningkatkan pembelian minyak Rusia pada Agustus, Bloomberg melaporkan pada hari Kamis (1/9), mengutip data pengiriman.
Menurut laporan itu, enam kapal tanker yang memuat minyak ESPO Rusia, merek minyak mentah Siberia, sedang dalam perjalanan ke penyulingan India bulan lalu.
Ini menyumbang hampir seperlima dari pengiriman bulanan ESPO yang tersedia.
Itu juga merupakan pengiriman minyak mentah Rusia terbesar ke Indiasejak aliran itu diperkenalkan, kata outlet berita.
Analis mengatakan pelayaran ke India akan memakan waktu lebih lama untuk kapal tanker Rusia daripada ke China.
Tetapi pengiriman mungkin berlanjut selama harga tetap menarik dan tidak ada sanksi nyata yang menghalangi perdagangan.
India telah meningkatkan pembelian minyak Rusia sejak musim semi, ketika Moskow memperkenalkan diskon untuk menarik pembeli baru setelah negara-negara Barat menghindari ekspor minyak mentah Rusia di tengah sanksi terkait Ukraina.
China telah lama menjadi pembeli utama ESPO, setelah membeli hampir semua kargo yang tersedia, tetapi ini bisa berubah sekarang karena India secara aktif mencari sumber minyak baru untuk memenuhi permintaan domestik.
Juga, ESPO Rusia lebih murah daripada impor tradisional India dari Timur Tengah, dan kemungkinan akan menggantikan beberapa aliran dari Arab Saudi dan Abu Dhabi, lapor Bloomberg, mengutip pedagang dan pialang kapal.
Sementara India telah meningkatkan pembelian, AS telah mendesak New Delhi untuk mendukung pembatasan harga minyak Rusia.
Namun, India enggan bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia, menempatkan keamanan energi domestik di atas ketegangan geopolitik.