7 Peninggalan Kerajaan Banjar, Termasuk Makam Penguasa Banjar Pertama yang Memeluk Islam

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Peninggalan Kerajaan Banjar yang Harus Anda Tahu
Peninggalan Kerajaan Banjar yang Harus Anda Tahu

Intisari-Online.com- Tahukah Anda apa sajapeninggalan Kerajaan Banjar?

Peninggalan Kerajaan Banjarmenjadi bukti adanya kerajaan yang berdiri sejak abad ke-16 hingga abad ke-20, tepatnya antara 1520-1905.

Sebelum mengetahui peninggalan Kerajaan Banjar, Anda harus tahu bahwa selama hampir lima abad berdiri, kerajaan ini sempat beberapa kali mengalami perpindahan ibu kota.

Ibu kotanya yang terakhir adalah di Kayu Tangi, atau sekarang dikenal sebagai Martapura, Kalimantan Selatan.Kerajaan Banjar mencapai kejayaannya semasa pemerintahan Sultan Mustain Billah, yang berkuasa antara 1595-1638.

Namun, pada 1905, kerajaan ini runtuh setelah terlibat serangkaian peperangan dengan Belanda.

Meski telah runtuh, Kerajaan Banjar memiliki beberapa peninggalan yang masih dapat dilihat hingga saat ini.

Lalu, apa sajapeninggalan Kerajaan Banjar?

1. Kitab Sabilal Muhtadin

Ketika Sultan Tahmidullah II, yang memerintah Kesultanan Banjar antara 1761-1801, menaruh perhatian besar terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya.

Oleh karena itu, Sultan meminta kepada Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari untuk menulis sebuah kitab hukum fikih, yang kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.

Selain masjid, makam, dan kitab, Kesultanan Banjar juga memiliki peninggalan berupa senjata dan beberapa peralatan kerajaan.

2. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah atau Masjid Kuin adalah peninggalan Kerajaan Banjar yang terletak di Kota Banjarmasin.

Lokasi pendirian masjid berada di kawasan Banjar Lama, yang merupakan situs ibu kota Kesultanan Banjar pertama.

Masjid ini merupakan satu dari tiga masjid tertua di Kalimantan Selatan, yang didirikan pada 1526 hingga 1550 oleh Sultan Suriansyah, raja pertama Kesultanan Banjar.

Masjid Sultan Suriansyah dibangun di pinggir Sungai Kuin dengan bentuk arsitektur khas tradisional Banjar, yang memiliki konstruksi panggung serta atap berbentuk tumpang.

3. Makam Sultan Mustain Billah

Pangeran Senapati yang bergelar Sultan Mustain Billah adalah sultan Banjar keempat yang memerintah antara 1595-1642.

Sultan Mustain Billah adalah putra sulung dari sultan Banjar ketiga, yakni Sultan Hidayatullah.

Lokasi makam Sultan Mustain Billah berada di Desa Tangkas, Kecamatan Martapura Barat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Makam Sultan Mustain Billah adalah makam terakhir dari lima makam penguasa Banjar yang sudah ditemukan.

4. Masjid Jami Banjarmasin

Masjid Jami Banjarmasin pertama kali didirikan pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1195 H, ketika masa pemerintahan Sultan Tahmidillah II atau Sunan Nata Alam.

Lokasi awal masjid ini berada di tepi Sungai Martapura, tetapi pada 1352 H (1934 M), dipindahkan ke lokasi sekarang yang terletak di Jalan Mesjid Jami, Kota Banjarmasin.

5. Makam Sultan Sulaiman Rahmatullah

Makam Sultan Sulaiman Rahmatullah menjadi salah satu situs Cagar Budaya yang terletak di Kabupaten Banjar.

Sultan Sulaiman Rahmatullah adalah penguasa Kesultanan Banjar yang berkuasa antara 1801-1825.

Makam ini pernah dipugar tiga kali, yaitu sebelum 1997, pada 1997, dan 2012, yang mengubah beberapa bagian, mulai dari bentuk, desain, warna, dan bahannya.

6. Makam Sultan Suriansyah

Sultan Suriansyah adalah penguasa Banjar pertama yang memeluk Islam pada 1526.

Kompleks Makam Sultan Suriansyah terletak di Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

7. Makam Sultan Inayatullah

Sultan Inayatullah adalah sultan Banjar yang memerintah Kerajaan Banjar sejak 1642-1647.

Makam Sultan Inayatullah terletak di Desa Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar, Kalimantan Selatan.

Baca Juga:Apa yang Menjadi Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak?

(*)

Artikel Terkait