Intisari-online.com - Reka ulang pembunuhan Brigadir J menguak sejumlah fakta dan adegan yang belum diketahui publik.
Ada beberapa fakta dalam kasus tersebut, disertai dengan keterangan para saksi.
Salah satunya yang cukup menarik perhatian adalah peran Kuat Ma'ruf dalam pembunuhan Brigadir J.
Kuat Ma'ruf adalah satu-satunya orang sipil yang terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Tak hanya itu, dia menjadi sosok orang yang mengancam korban sehari sebelum terjdinya penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ancaman yang dilakukan Kuat Ma'ruf tersebut menggunakan dua bilah pisau.
Dalam rekonstruksi terungkap Kuat Ma'ruf menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi bernama Prayogi.
Prayogi merupakan sosok ajudan Ferdy Sambo yang lainnya.
Kemudian, Kuat Ma'ruf melarang Yosua, untuk naik ke atas menemui Putri Candrawathi, karena membuat Putri sakit.
Jika dia nekat naik ke atas maka akan dibunuh.
Ancaman tersebut kemudia diperkuat dengan pernyataan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
"Kan banyak info keterangan pacar almarhum J yang menyatakan diancam skuad lama," katanya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR