Kata Latif, truk kontainer itu mengalami kecelakaan saat persneling terhenti di gigi tiga. Lalu truk hilang kendali dan masuk bahu jalan dan akhirnya menabrak halte.
Atas fakta itu, maka Latif menduga kecepatan truk masih di atas 60 km per jam
"Tapi ini masih kami duga," ujar Latif.
Menurut Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigadir Jenderal Aan Suhana, ada bekas rem dari truk kontainter itu.
Ini berarti ada tanda upaya pengereman, Jaraknya sekitar lima meter.
Dari dua informasi itu, Aan menduga ada dua kemungkinan penyebab kecelakaan. Yaitu human error atau gagal rem karena overload.
Beberapa kali kecelakaan disebabkan oleh rem blong, memang apa penyebab rem blong?
Kepada Tabloid Otomotif, Yuswadi, seorang pemerhati bus dan angkutan berat, nenjelaskan ada beberapa penyebab rem blong.
Yang pertama soal adanya perbedaan antara kendaraan besar seperti bus dan truk yang bermesin diesel dengan kendaraan kecil (baik yang bermesin diesel atau bensin).
Rupanya bus dan truk dengan mesin diesel mempunyai putaran mesin yang lebih rendah.
Penyebab rem blong yang kedua adalah soal kebocoran pada sistem rem. Misalnya kebocoran pada saluran hidraulis maupun saluran udara.
Akibatnya permukaan sepatu rem mengeras karena panas yang berlebihan.
Soal rem, jika rem digunakan secara terus-meneris dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan, maka akibatnya bisa menimbulkan panas yang berlebihan pada sistem rem.
Oleh karenanya, perawatan rem harus selalu akurat dan dilakukan secara rutin.
Hal yang perlu diperiksa soal rem adalah keausan, kebocoran, pembersihan dan penyetelan kampas rem dan brake drum.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR