Intisari-Online.com -Seorang staf Donald Trump bernama Meredith McIver mengakui bahwa memang ada sebagian isi pidato Melania Trump yang menjiplak pidato Michelle Obama. McIver sendiri sejatinya adalah teman laman Melania Trump.
Dalam sebuah rilisnya yang muncul pada Rabu (20/7) kemarin, McIver mengakui bahwa ia membantu penulisan final pidato Melania itu. Salah McIver adalah ia kurang teliti jika ada beberapa bagian dari pidato tersebut pernah dibacakan oleh First Lady pada konvensi Partai Demokrat pada 2008 silam.
Skandal plagiarisme ini tentu saja menjadi obrolan menarik di seputar persiapan pemilihan Presiden Amerika Serikat. Sosok yang pertama kali mendapati kasus ini adalah wartawan Jarret Hill. McIver menyebut itu sebagai kecelakaan, sementara Melania mengaku bahwa ia hanya terinspirasi oleh Michelle, yang selalu disebutnya sebagai “orang yang selalu saya sukai.”
Dalam pernyataan itu, penulis dan ghostwriter Donald Trump itu memerinci bagaimana Melania membaca potongan kalimat Michelle itu dari ponselnya. Ia mengakui bahwa tugasnya adalah sebagai penyelaras akhir, tapi ia alpa soal potongan kalimat yang muncul pertama pada delapan tahun yang lalu itu.
“Saya tidak memeriksa pidato Mrs Obama. Ini adalah kesalahan saya, dan saya merasa bersalah telah mengacaukan Melania dan Trump, juga Mrs. Obama. Tak ada maksud apa-apa sebenarnya,” tulisnya.
Kabar keterlibatan McIver sebagai ghostwriter Trump pertama kali diungkap oleh New York Times—yang juga menyebut bahwa teks pidato sejatinya disiapkan oleh dua penulis pidato profesional tapi ditolak oleh Melania. Para penulis pidato disebut tidak peduli dengan perubahan sampai akhirnya kalimat jiplakan itu keluar pada Senin malam.
Menurut Times, Melania meminta McIver membantunya merampungkan versi final. Lalu bagaimana tanggapan Trump? Ia terus membantah dan menolak tuduhan plagiarisme tersebut.
McIver sejatinya sudah mengajukan surat pengunduran diri, tapi ditolak oleh keluarga Trump. “Tuan Trump bilang pada saya bahwa orang biasa melakukan kesalahan yang tidak disadarinya, dan kita bisa belajar dari pengalaman itu,” tulisnya lagi. Tak lupa, McIver juga memuji tuannya itu setinggi langit.(Mashable)