Intisari-Online.com - Baru-baru ini, tank Malaysia mogok setelah menyelesaikan latihan parade Hari Nasional.
Militer Malaysia kemudian mengonfirmasi bahwa tank PT-91M Pendekar mogok pada Jumat (26/8/2022) karena mengalami masalah mesin di Jalan Damansara, Kuala Lumpur.
Kerusakan mesin terjadi pada pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Sehari kemudian yaitu pada Sabtu (27/8/2022), kendaraan militer lainnya berjenis prime mover juga mogok di Kuala Lumpur.
Kendaraan militer itu mogok saat dalam perjalanan kembali ke kamp Sungai Besi.
Dikutip The Star, Angkatan Darat Malaysia mengatakan, "Insiden kedua pada 27 Agustus terjadi pada pukul 11.26 di dekat Museum Nasional melibatkan prime mover yang mengalami masalah mesin."
Tak lama setelah kedua peristiwa itu, militer Malaysia langsung meminta maaf kepada para pengendara yang merasa tidak nyaman dengan mogoknya tank dan prime mover selama dua hari itu.
Angkatan Darat Malaysia dalam keterangan resminya, Sabtu (27/8/2022) menyatakan, "Angkatan Darat meminta maaf atas dua insiden tersebut dan akan memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Namun jika terulang kembali, tim pemulihan siaga akan dikerahkan ke lokasi secepat mungkin untuk menderek kendaraan yang mogok untuk menghindari kemacetan lalu lintas."
Untuk melengkapi penjelasan resmi atas dua kerusakan tersebut, pernyataan itu mengatakan bahwa pukul 10.30 pada 26 Agustus, tank PT-91M Pendekar baru saja menyelesaikan latihannya untuk gladi bersih parade Hari Kemerdekaan ke-65 ketika mengalami masalah mesin.
Sebanyak 129 aset kendaraan Angkatan Darat Malaysia dilibatkan dalam gladi bersih parade Hari Nasional, untuk memeringati hari kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus.
Tank Malaysia yang mogok di Kuala Lumpur kemudian diderek oleh kendaraan pemulihan lapis baja, dan dipindahkan ke tempat parkir Museum Nasional untuk diperbaiki.
Namun, kedua peristiwa kendaraan militer mogok yang terjadi dalam waktu berdekatan itu terlanjur menjadi bahan guyonan warganet Malaysia.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR