Intisari-online.com - Kasus pembunuhan Brigadir J nyaris gemparkan publik Indonesia dalam 2 bulan ini.
Hal ini terungkap dari lamanya penyelidikan, karena kasus ini melibatkan banyak aparat polisi di baliknya.
Menurut Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, membocorkan beberapa cara yang dilakukan anggota polisi untuk tutupi pembunuhan Brigadir J.
Berbagai cara ini dilakukan oleh personel Divisi Provesi dan Pengamanan (Divpropam) dan satuan kerja lain.
Mereka diduga turut membantu menghilangkan jejak para tersangka, dan menghalangi penyidikan kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.
Menurut Sigit dikutip dari Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi sehari setelah penembakan Brigadir J pada 9 Juli 2022.
Menurut Sigit, proses penyisiran TKP dilakukan anggota Paminal Divpropam Polri bersama dengan proses rekonstruksi melibatkan dua ajudan Ferdy Sambo.
Mereka adalah Bharada Richard Eliezer Pudhihang Lumiu dan Bripka Ricky Rizal, serta asisten rumah Sambo, Kaut Ma'ruf.
"Personel biro Paminal Divpropam Polri di saat yang sama menyisir TKP dan memerintahkan untuk mengganti hark disk CCTV yang berada di pos sekuriti Duren Tiga," kata Sigit.
"Hard disk CCTV kemudian diamankan oleh personel Divpropam Polri," tambahnya.
Padahal, pada waktu itu Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam, yang membawahi Biro Paminal, yang dipimpin Brigjen Hendra Kurniawan.
Tak hanya itu, kemudian Sigit membocorkan, sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh polisi dari berbagai satuan kerja, dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR