Intisari-Online.com - Sejarah kereta api di dunia dimulai pada tahun 1804.
Pada tahun itu, lokomotif kereta uap pertama selesai diciptakan oleh Richard Trevithick.
Tanggal 21 Februari 1804 menjadi perjalanan kereta uap pertama hasil temuan Richard Trevithick, yang dilakukan di jalur trem milik pabrik besi Penydarren.
Kereta uap pun melaju di atas rel industri Inggris, dengan kelebihannya mampu meningkatkan kecepatan pengiriman.
Lamanya perjalanan jarak jauh bisa dihemat berbulan-bulan dibanding sebelumnya dengan adanya kereta api.
Misalnya perjalanan dari New York ke California yang biasanya butuh 1-2 bulan bisa dipotong menjadi hanya hitungan hari.
Hadirnya kereta uap pertama tersebut membuka sejarah perkembangan kereta api di dunia.
Kereta api di dunia terus mengalami perkembangan, salah satunya ketika disadari adanya kekurangan yang dimiliki kereta uap.
Kereta uap dianggap kurang fleksibel digunakan di dalam kota.
Selain itu, kereta uap juga menghasilkan polusi dari suara dan asapnya yang begitu banyak.
Itulah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya kereta listrik pertama di dunia.
Kereta yang menggunakan tenaga listrik mulai diperkenalkan ke publik pada 31 Mei 1879.
Perusahaan asal Jerman bernama Siemens & Halske mempelopori era kemajuan ini.
Sejak munculnya penemuan prinsip dinamo-listrik oleh Werner von Siemens pada tahun 1866, akhirnya diadopsi untuk rencana pengembangan kereta listrik.
Siemens & Halske menghadirkan kereta listrik pertama di dunia dengan daya disuplai melalui rel.
Arus searah 150 volt mengalir melalui dua rel ke lokomotif dengan besi yang terpasang di antara rel.
Ajang pameran di Berlin menjadi pembuktian penemuan itu ke publik.
Ajang pameran tersebut menunjukan lokomotif kecil dan menarik tiga gerbong dengan setiap gerbong bisa menampung masing-masing enam penumpang.
Dalam percobaannya, kereta listrik berjalan melingkar sepanjang 300 meter melalui tempat pameran.
Menjadi puncak dari pengembangan moda, hadirnya kereta listrik pun segera diperbincangkan di seluruh Berlin. Pengunjung pameran saat itu sangat senang.
Dalam empat bulan berikutnya, kereta listrik mengangkut lebih dari 86.000 penumpang.
Selain itu, muncul ide dari Siemens & Halske untuk membuat jalur layang kereta listrik di Berlin. Namun, rencana ini tak disetujui oleh beberapa pihak.
Sementara tak lama setelah itu, beberapa orang mulai menyerukan untuk membuat jalur yang lebih panjang lagi.
Siemens & Halske kemudian bekerja sama dengan pihak terkait, untuk menghadirkan rel yang menghubungkan lintas dalam kota.
Dengan keinginan dari Siemens & Halske begitu bulat, selanjutnya perusahaan dengan biaya sendiri akhirnya membangun jalur di kota sepanjang 2,5 kilometer pada 1881.
Seperti itulah sejarah kereta api di dunia ketika kereta api uap mulai dinilai memiliki berbagai kekurangan.
Ide kereta listrik yang berawal dari Berlin, akhirnya diadopsi oleh beberapa perusahaan kereta di beberapa negara.
Penemuan kereta listrik ini menjadi penting dalam industri perkeretaapian.
Melalui ide insinyur terbaiknya, perusahaan tersebut menunjukan efektivitas kereta listrik yang dinilai lebih baik daripada kereta uap.
Baca Juga: Sejarah Kereta Api Indonesia, Ternyata Indonesia Salah Satu Jaringan Kereta Api Tertua di Asia
(*)
Ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah kereta api? Silakan beli koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia.