Intisari-Online.com – Musim hujan mulai tiba, hal yang harus diwaspadai adalah keluarnya hewan melata ular dari sarang mereka.
Sering kali ulat mencari cara agar suhu tubuh mereka tetap terjaja dengan masuk ke rumah-rumah penduduk, dan bersembunyi di kamar atau tempat yang lebih hangat.
Bagaimana bila ular masuk rumah dan menggigit kita?
Rupanya ada hal yang tidak boleh dilakukan ketika memberikan pertolongan kepada diri sendiri atau orang lain setelah digigit ular.
Karena pertolongan yang tidak tepat justru bisa memperparah pembengkakan bagian tubuh tertentu bahkan kematian pada penderita beberapa waktu setelahnya akibat gigitan ular berbisa.
Perlu diketahui pula, bahwa bisa ular yang telanjur masuk ke dalam tubuh juga memiliki risiko menyebar lebih cepat melalui aliran darah apabila reaksi yang kita berikan tidak tepat.
Maka disarankan untuk memberikan bantuan secara medis apabila digigit ular daripada mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat.
Jenis bisa ular
Anda perlu pula mengetahui bisa ular yang ternyata berbeda-beda pada tiap jenis ular, seperti mengutip dari kompas.com yang melansir dari Cleveland Clinic, berikut ini daftar bisa ular yang perlu Anda tahu.
- Sitotoksin, bisa ular ini bisa menyebabkan pembengkakan dan kerusakan jaringan.
- Hemoragik; bisa ular ini bisa mengganggu pembuluh darah.
- Antipembekuan; dalam bisa ular ini dapat mencegah darah dari pembekuan.
- Neurotoksin;bisa ular ini dapat menyebabkan kelumpuhan atau kerusakan lain pada sistem saraf.
- Miotoksin; bisa ular ini dapat merusak otot.
Bahaya gigitan ular
Namun, tidak semua gigitan ular itu berbahaya, karena ada dua jenis gigitan ular yang dapat memberikan reaksi pada korbannya.
- Gigitan kering; terjadi ketika ular tidak mengeluarkan racun apa pun, ini biasanya dilakukan oleh ular yang tidak berbisa.
- Gigitan berbisa; gigitan ular yang berbahaya karena bisa memindahkan bisa ketika ular mematuk atau menggigit manusia.
Gejala gigitan ular
Masing-masing ular memiliki jenis bisa dan gigitan yang berbeda-beda, tetapi ada gejala umum yang dirasakan setelah kita digigit ular, antara lain:
- Gigitan kering dari ular yang tidak berbisa, dapat menyebabkan pembengkakan atau kemerahan di sekitar luka.
- Munculnya bekas gigitan yang terlihat seperti luka tusukan atau tanda kecil.
- Rasa sakit menusuk, berdenyut, sensasi terbakar di sekitar bekas gigitan ular, sakit di seluruh badan.
- Mengalami kemerahan, pembengkakan, atau kerusakan jaringan.
- Terjadi pembekuan darah atau pendarahan yang tidak normal. Yang parah bisa menyebabkan perdarahan atau gagal ginjal.
- Mengalami tekanan darah rendah, detak jantung yang lebih rendah, bahkan denyut nadi menjadi lemah.
- Mual, diare, muntah, gelisah, sakit kepala, pusing, dan pandangan kabur.
- Kesulitan bernapas
- Produksi air liur dan keringat meningkat jumlahnya
- Otot melemah dan mati rasa di awajah atau anggota tubuh.
Korban gigitan ular juga bisa merasakan reaksi alergi seperti syok anafilaksis, yang memiliki gejala seperti berikut ini:
- Kesulitan bicara karena sesak napas di tenggorokan dan lidah bengkak
- Pucat pada anak-anak
- Batuk atau mengi secara terus-menerus
Pertolongan pada korban gigitan ular
Berikut ini cara memberikan pertolongan setelah digigitu ular, antara lain:
- Segera memanggil bantuan medis, seperti menelepon ambulans.
- Melepaskan perhiasan dan jam tangan karena berisiko melukai kulit apabila terjadi pembengkakan.
- Memposisikan bagian tubuh yang digigit ular lebih rendah daripada jantung untuk memperlambat penyebaran racun melalui aliran darah.
- Disarankan kepada korban gigitan ular agar tidak banyak bergerak supaya racun tidak cepat menyebar.
- Balut bekas gigitan ular dengan perban yang bersih dan kering, dan pastikan perban menutup secara rapat dan dibungkus dengan perban tamabahan agar kencang.
Ketika ular menggigit, terkadang ini membuat korban panik bahkan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Tapi perlu diingat, ada sejumlah hal yang tidak boleh dilakukan, seperti berikut ini:
- Jangan memegang, membungkus, atau membunuh ular karena hewan melata ini bisa menggigit kembali, meskipun ular sudah mati pun masih bisa menggigit.
- Jangan menggunakan tourniquet
- Jangan memotong luka gigitan
- Jangan menyedot bisa ular dengan mulut
- Jangan mengoleskan es atau menggunakan air untuk merendam gigitan ular
- Jangan minum alkohol
- Jangan minum obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen.
Nah, Anda perlu mengingat hal tersebut apabila terkena gigitan ular.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari