Intisari-Online.com - Negara Asia Tenggara ini tiba-tiba berencana membeli sistem pertahanan dari India dan sedang berencana untuk membeli dari Israel.
Baru-baru ini, media Israel melaporkan bahwa Vietnam sedang berencana untuk memperoleh sistem pertahanan rudal Barak 8 Indo-Israel.
Delegasi pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Vietnam akan mengunjungi Israel pada September, lapor Haaretz pada 18 Agustus.
Selama kunjungan mereka, para pejabat pertahanan Vietnam akan membahas potensi pembelian tiga sistem pertahanan rudal Barak 8 dari Israel Aerospace Industries (IAI).
Melansir The EurAsian Times, Sabtu (20/8/2022), delegasi tersebut dilaporkan akan dipimpin oleh wakil komandan angkatan udara Vietnam dan kepala pertahanan udara negara itu.
Vietnam sendiri telah memiliki sistem pertahanan udara Spyder buatan Israel yang dibeli pada 2015 dari Rafael Advanced Defense Systems seharga US$ 600 juta. Itu juga merupakan kesepakatan militer terbesar antara Israel dan Vietnam.
Laporan menunjukkan bahwa Rafael berusaha meyakinkan Angkatan Udara Vietnam untuk membeli tiga sistem Spyder lagi, tetapi Hanoi tidak senang dengan perusahaan tersebut dan malah memberikan prioritas kepada IAI.
Delegasi Vietnam juga akan bertemu dengan kepala Angkatan Udara Israel, komandan yang bertanggung jawab atas pertahanan udara Israel, dan pejabat senior pertahanan Israel lainnya selama kunjungan mereka.
Sistem pertahanan rudal Barak-8 dikembangkan bersama oleh IAI, Organisasi Penelitian & Pengembangan Pertahanan India (DRDO), Direktorat Penelitian dan Pengembangan Israel (DDR&D), Sistem Elta, dan Sistem Pertahanan Lanjutan Rafael.
Sistem Barak-8 dirancang untuk bertahan melawan berbagai ancaman udara, termasuk helikopter, pesawat sayap tetap, kendaraan udara tak berawak, rudal anti-kapal, rudal balistik, dan rudal jelajah. Itu bisa mengenai target dengan akurasi tepat hingga jarak 70 kilometer.
Sistem pertahanan rudal dapat digunakan pada platform angkatan laut dan darat, dan kemampuan peluncuran vertikal dari keluarga rudal pencegat Barak memungkinkan cakupan 360 derajat.
Sistem rudal Barak-8 juga telah terbukti dalam pertempuran. Pada tahun 2020, selama perang Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia, rudal pencegat Barak 8 dilaporkan menembak jatuh rudal balistik jarak pendek Iskander buatan Rusia yang ditembakkan oleh Armenia.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR