Intisari-Online.com - Militer China menguji coba rudal pertahanan darat-ke-udara yang diperbarui di Xinjiang.
Uji coba tersebut tampaknya untuk menunjukkan pencegahan menjelang latihan militer India-AS pada bulan Oktober yang akan berlangsung 100 kilometer dari Garis Kontrol Aktual (LAC) – secara de facto perbatasan antara India dan China.
Media China, CCTV, melaporkan pada 16 Agustus bahwa Komando Militer Xinjiang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan tes rudal pertahanan permukaan-ke-udara yang diperbarui di dataran tinggi di kawasan itu pada ketinggian lebih dari 4.500 meter.
Sebagai bagian dari tes, rudal itu menghantam pesawat target yang terbang di ketinggian rendah pada putaran pertama serangan.
Ini diikuti oleh pengujian sistem di lingkungan peperangan elektronik (EW), di mana operator sistem melakukan prosedur mengelak dan mencapai target meskipun ada gangguan elektronik yang kuat dari pesawat.
Melansir The EurAsian Times, Kamis (18/8/2022), menurut Yue Gang, mantan kolonel PLA, latihan tersebut melibatkan tipe baru rudal pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) HQ-17A.
PLA HQ-17A SAM launches missile in move.#PLA #China #HQ17 #SAM pic.twitter.com/FnzGNeYybG
— Húrin (@intel1osint100) May 26, 2021
HQ-17A adalah varian dari HQ-17 dasar, yang menggunakan sasis beroda, sedangkan versi dasar didasarkan pada sasis yang dilacak.
Sistem HQ-17A dimaksudkan untuk menjadi rudal pertahanan udara yang sangat mobile di tahap terminal dan jarak dekat sehingga dapat dikerahkan dengan cepat di area depan untuk melindungi pasukan atau instalasi vital dari ancaman udara seperti helikopter, penerbangan jarak dekat yang rendah. pesawat pendukung, dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) milik negara menggambarkan sistem itu sebagai 'pemburu pesawat ketinggian rendah' karena kemampuannya untuk mencegat target udara yang sangat bermanuver dan menahan serangan saturasi.
Kendaraan dapat diluncurkan saat bergerak dan mencegat rudal udara-ke-darat taktis, rudal udara-ke-darat anti-radiasi, dan rudal jelajah subsonik.
Selanjutnya, China mengklaim sistem tersebut dapat mencegat pesawat siluman dan bahkan rudal jelajah supersonik dan roket.
Pabrikan sistem menyatakan bahwa setiap kendaraan HQ-17AE dapat membawa delapan rudal dan memandu empat rudal untuk menyerang empat target secara bersamaan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR