Intisari-Online.com - Pesawat Pembom H-6K China adalah kunci untuk serangan ke Taiwan.
Pembom H-6K menembakkan rudal jelajah jarak jauh ke berbagai sasaran dalam koordinasi dengan aksi angkatan laut dan operasi dominasi udara, berdasarkan video yang dirilis oleh militer China.
Melansir The EurAsian Times, Minggu (15/8/2022), China pada hari Rabu mengakhiri latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan menyusul dampak dari kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
China mengumumkan bahwa “operasi militer bersama menyelesaikan semua tugas”.
Dalam manuver tersebut, beberapa tindakan terjadi untuk pertama kalinya, seperti menembakkan rudal ke Taiwan yang mendarat di pesisir timurnya; mengadakan latihan di enam lokasi berbeda di sekitar pulau dengan dua di antaranya dekat dengan perairan teritorial Taiwan; menerbangkan pesawat tempur siluman J-20 generasi kelima yang dikembangkan sendiri dalam latihan tembakan langsung untuk pertama kalinya.
Elemen-elemen seperti “blokade bersama, serangan terhadap target darat dan laut, kontrol wilayah udara, latihan anti-kapal selam bersama, dan logistik dan dukungan terintegrasi” dengan jelas menunjukkan bahwa China telah berhasil mengatasi bahkan hambatan taktis kecil yang mungkin muncul dalam intervensi militer.
Dalam hal peralatan militer China, setelah J-20, pembom H-6K-lah yang sangat penting untuk kampanye udara China.
Video dan foto menunjukkan H-6K memimpin Shenyang J-16 (Su-30 versi China), dengan peran sebagai pembawa rudal jelajah literal.
Ini akan mengatasi ancaman yang akan ditimbulkan oleh infrastruktur militer darat Taiwan yang vital terhadap aset angkatan laut dan udara China.
Video menunjukkan pembom H-6K sedang mensimulasikan menyerang target Taiwan dengan melepaskan rudal jelajah.
China conducts more military drills near Taiwan pic.twitter.com/5PmDwcbh77
— Ciao Da Vinci???? (@siadevinci) August 9, 2022
Ini akan mencakup pembom tempur menengah seperti J-16 secara fleksibel melintasi Selat Taiwan dari Selatan dan Utara.
Mempertahankan tekanan dengan menembakkan satu tembakan rudal juga akan membuat pasukan pertahanan Taiwan kehabisan persediaan dari inventarisasi Rudal Permukaan-ke-Udara (SAM) mereka atau memaksa jeda taktis dalam operasi untuk memperkuat unit mereka, yang dapat dimanfaatkan China untuk mengalahkan mereka.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR