Intisari-Online.com – Kemanusiaan adalah hal yang terkadang muncul di tempat-tempat paling tak terduga di dunia. Inilah kisah The White Helmets, kelompok sukarelawan yang berani menghampiri bom untuk menyelamatkan warga Suriah.
Beberapa waktu lalu, foto seorang bocah Suriah menjadi sangat viral di media sosial. Salah satu korban penyerangan di Aleppo ini adalah bocah lelaki kecil bernama Omran. Ia adalah salah satu anak yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan oleh The White Helmet. Ia diselamatkan dari reruntuhan bersama dengan keluarganya.
Jika Anda memperhatikan gerak-gerik Omran dari video yang tersebar di internet, akan terlihat jelas bahwa perilakunya tak seperti anak biasa. Meski masih kecil dan baru saja melalui hal yang sangat traumatik, Omran diam saja. ia duduk diam dan menghapus darah di wajahnya dalam diam tanpa satu kecap pun suara atau tangis.
Meski baru berusia lima tahun, Omran berlaku seperti tak ada yang terjadi padanya. Ia bahkan tak bertanya apapun atau mencari siapapun. Menurut keterangan para White Helmet, hal itu sangat wajar karena sejak kecil ia sudah hidup di situasi perang. Sejak lahir, Omran telah hidup dalam situasi yang selalu tegang dan sangat tipis batasnya antara hidup dan mati.
Hidup di Suriah bukanlah pengalaman yang indah, terutama bagi anak-anak. Anda bahkan bisa melihat ke langit dan menghitung berapa banyak bom yang dijatuhkan oleh pesawat. Sebuah pemandangan yang sering ditemui di area konflik.
Pada malam hari, jika Anda memiliki televisi, akan ada pembawa acara berita yang membacakan daftar kota-kota mana sajakah yang akan dibom keesokan harinya. Tak akan ada lagi rasa takut yang berlebihan. Tak pernah ada juga rasa panik karena hawa kematian menghantui di setiap sudut kota.
Di tempat semengerikan ini, mungkin hanya The White Helmet saja yang menjadi tumpuan harapan warga Suriah satu-satunya.
(The Syria Campaign & BBC)