Intisari-Online.com- Mendapatkan gelar Sarjana merupakan pencapaian yang luar biasa untuk seorang mahasiswa. Berjuang selama kurang lebih empat tahun terbayar dengan baik. Istimewanya lagi jika berhasil meraihnya dengan kondisi fisik yang tidak seperti mahasiswa lainnya. Di Universitas Indonesia, terdapat dua penyandang disabilitas yang belum lama ini gelar sarjana, bernama Prayogo Trino dan Hendi Hogya.
Dikutip dalam website resmi Universitas Indonesia, Ui.ac.id, Prayogo merupakan penderita tuna daksa (cacat tubuh) sementara Hendi adalah penderita tuna netra. Keduanya berhasil lulus dari Fakultas Psikologi UI.
Walau tidak lulus dengan predikat istimiwa aliascumlaude, tapi semangat keduanya patut diacungi jempol. Prayogo lulus setelah empat tahun menimba ilmu, sementara Hendi mendapatkan gelar setelah empat setengah tahun berjuang. Mereka pun akhirnya bisa memakai toga bersama 2.592 wisudawan lainnya dari program sarjana reguler UI.
Menurut rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met, wisuda UI kali ini merupakan salah satu momen terpenting karena mampu mempersembahkan sumber daya manusia yang berkualitas. “Gunakan pengalaman yang didapat selama studi di UI untuk berkiprah di masyarakat luas”, kata Prof. Anis.
Prof. Anis memberikan pesan agar terus bekarya. Buat bangsa Indonesia mampu bersaing dengan orang asing. Tetap berkomitmen dan semangat tanpa melihat kekurangan. Selamat untuk gelar sarjana psikologinya Prayogo dan Hendi!