Intisari-Online.com – Kebebasan bersuara mungkin perlu diperhatikan ulang karena dalam semua hal tentu ada berbagai aturan yang harus dipatuhi. Pria ini dapat kompensasi 1,5 milyar rupiah setelah sebuah postingan Facebook menghnacurkan hidup dan bisnisnya.
Gegara satu postingan tak berdasar yang bernada negatif itu, hidup Rothe jadi tak tenang. Ia mulai menerima sejumlah telepon anonim yang mengancamnya. Ada dua telepon yang bahkan mengancam untuk membunuh Rothe dan istrinya.
Tak hanya berhenti pada teror, seorang penelepon bahkan ada yang serius dengan ucapannya. Penelepon ini benar-benar menyerang Rothe sehingga ia harus dirawat di rumah sakit selama enam bulan. Karena teror yang tak bisa dikendalikan lagi ini, Rothe dan keluarganya harus pindah dari rumahnya yang terletak di Nambucca tersebut.
Karena sudah tak tahan lagi, Rothe membawa kasus ini ke pengadilan. Pihak hakim dari kasus ini, Judith Gibson, berkata bahwa postingan itu benar-benar ditulis tanpa dasar fakta. Postingan yang tidak jelas itu kemudian memberi efek yang sangat besar untuk seluruh hidup Rothe.
Efek instan, anonim, dan jarak luas yang dimiliki oleh internet serta sosial media telah membuat postingan itu tersebar luas dengan cepat. Menurut Gibson, hal ini membuat penggunaan media sosial menjadi sangat berbahaya bila dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Akibat satu postingan tersebut, Scott harus membayar Rothe 1,5 milyar rupiah. Semoga saja ia jera dan semua orang lain di dunia juga belajar bahwa menulis apapun harus dipikirkan dengan baik sebelum dipublikasikan.
(Yahoo.com)