Intisari-Online.com -Tak hanya blantik dan peternak, beberapa salon sapi juga laris manis menjelang Hari Raya Idul Adha. Tak terkecuali salon sapi Mbah Ngasimin yang terletak di Pasar Hewan Gorang-Gareng, Kabupaten Magetan. Tak hanya sapi, salon ini juga melayani kambing.
“Kalau sudah disalon begini harga sapi yang saya jual bisa naik hingga Rp500 ribu. Sedangkan harga kambing bisa naik hingga Rp300 ribu,” ujar Parno, salah satu blantik sapi dan kambing di kawasan itu.
Parno biasa memakai jasa salon sapi Mbah Ngasimin bersama dua putranya, Eko Santoso dan Bagus Riyadi, untuk memoles tanduk dan kuku kaki sapi. Harapannya, tanduk dan kaki kuku yang terawat akan menarik pembeli untuk membeli sapinya.
Tidak hanya Parno, beberapa blantik sapi dan kambing lainnya juga antre untuk menyalonkan hewan jualannya di tempat Mbah Ngasimin dan dua putranya. Parno mengaku, setelah sapi dan kambingnya disalonkan di Mbah Ngasimin biasanya langsung laku dibeli warga. Untuk itulah ia memilih jasa Mbah Ngasimin agar jualan sapi dan kambingnya laris.
Tak hanya di Magetan, jasa salon sapi Mbah Ngasimin juga melayani beberapa tempat seperti Madiun, Ponorogo, Magetan, Ngawi. Lebih dari itu, Mbah Ngasimin dan salah seorang anaknya pernah diundang khusus pelanggannya dari Bandung, Jawa Barat.
Kelihaian Mbah Ngasimin bersama dua putranya dalam merias sapi dan kambing bukan tanpa proses. Sebelum aktif menyalon sapi dan kambing, Mbah Kasimin yang tinggal di Mranggen, Kecamatan Maospati, Magetan terlebih dahulu juga berjualan sapi dan kambing. Namun sepuluh tahun terakhir, Mbah Kasimin lebih fokus menekuni sebagai penyalon sapi.
Untuk layanan salon hewannya, layanan mulai dari pemotongan kuku, memotong dan merapikan tanduk hingga memperbaiki tanduk yang patah. Peralatan salon yang gunakan juga sederhana. Di antaranya pisau, gergaji, kikir, pisau pahat, palu dan lem.
Untuk tarifnya, satu ekor sapi dikenakan biaya Rp50 ribu dengan jasa berupa memotong kuku dan tanduk serta merapikannya. Sementara untuk satu ekor kambing, dipatok harga Rp20 ribu. Harga tersebut bisa naik lantaran tergantung perawatan yang ditangani.
Untuk menyambung atau menambal tanduk kambing yang patah, ujar Bagus, salah satu anak Mbah Ngasiman kata Bagus, biasanya menggunakan serpihan kayu kering direkatkan menggunakan lem. Tak hanya itu, guna melancarkan proses saat merias, Mbah Kasimin biasanya membaca doa tertentu.
“Bapak saya yang biasa baca doa agar prosesnya semuanya lancar,” kata Bagus. Ia menambahkan dalam satu hari kerja, biasanya ia bersama ayah dan saudaranya bisa menangani 20-an ekor sapi dan kambing. Biasanya, para blantik mengantar langsung sapi dan kambing yang hendak di salon di salah satu sudut pasar hewan yang menjadi tempat usahanya.(Kompas.com)