Advertorial

Hidup di Kedalaman 2.000 Meter di Bawah Laut, Inilah Penampakan Langka Makhluk Berukuran 2,5 Meter yang Berhasil Direkam Oleh Ilmuwan, Bak Misteri Lautan yang Terungkap

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Ilmuwan dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) baru-baru ini merilis gambar ikan terbesar di dunia yang hidup di kedalaman hampir 2.000 meter di dasar laut.

Dalam video yang baru dirilis, hiu Yokozuna, berukuran hingga 2,5 meter, adalah ikan terbesar di dunia yang pernah tercatat hidup di dasar laut sedalam 1.900 meter, menurut Daily Star.

Video tersebut menunjukkan enam ikan Yokozuna berenang menuju cahaya yang dihasilkan oleh kamera video, yang tampaknya merupakan sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Di antara mereka, ikan terbesar diperkirakan memiliki panjang hingga 2,5 meter.

Menurut para ahli, ikan yang hidup di laut dalam biasanya panjangnya hanya sekitar 1,4 meter.

Ikan terbesar sepanjang 2,5 meter seperti di atas sangat langka di kedalaman sekitar 2.000 meter.

Video tersebut, yang dibagikan secara luas di Instagram dan YouTube, telah menarik perhatian khusus.

Banyak netizen yang terkejut melihat ukuran dan kekuatan makhluk yang hidup di laut dalam, di mana cahaya tidak mencapainya.

Baca Juga: Muntahkan Tangan Manusia Saat Tertangkap, Kisah Hiu yang Menelan Tangan Manusia Ini Benar-Benar Bikin Merinding, Padahal Kasusnya Telah Berlalu 86 Tahun

"Saya sangat suka ikan, terutama ikan yang hidup di laut dalam," kata salah satu netizen. Yang kedua berkata, "Ikan ini sangat kuat".

Yang ketiga berkomentar, "Ikannya sangat besar. Dasar laut dalam benar-benar masih menyembunyikan banyak misteri."

Menurut para ahli, ikan Yokozuna telah belajar untuk bertahan hidup dan berevolusi menjadi makhluk besar yang hidup dalam kegelapan total, seperti Teluk Suruga di lepas pantai Prefektur Shizouka, Jepang, dengan kedalaman maksimum 2.438 meter.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa habitat hiu Yokozuna akan mengalami perubahan besar di masa depan karena pemanasan global.

"Perubahan lingkungan global berpotensi memberikan dampak negatif bagi karnivora besar yang hidup di laut dalam, mengganggu rantai ekologi dan menyebabkan bencana kerusakan," prediksi peneliti Yoshihiro Fujiwara.

"Studi ini bertujuan untuk memahami keanekaragaman hayati, mempromosikan pengembangan teknologi yang memungkinkan pemantauan ekosistem laut dalam dengan lebih mudah," kata tim tersebut.

Artikel Terkait