Lebih jauh, di India, pemerintah meminta negara-negara bagian untuk melakukan "surveilans ketat" untuk virus cacar monyet.
Langkah itu dilakukan menyusul penemuan kasus keempat cacar monyet pada seorang pria di ibu kota, Delhi, yang belum pernah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kemudian Thailand juga meningkatkan kewaspadaannya pada level nasional, menyusul deklarasi WHO.
Pada tanggal 19 Juli, hasil uji laboratorium mengonfirmasi bahwa seorang pria asal Nigeria yang dirawat di sebuah rumah sakit di Phuket terinfeksi cacar monyet.
Menurut Dr Tedros, kasus-kasus cacar monyet saat ini terkonsentrasi pada pria yang berhubungan dengan sesama jenis, khususnya mereka yang berhubungan seks dengan banyak orang.
Karena itu, negara-negara perlu melakukan serangkaian langkah yang melindungi kesehatan mereka serta hak asasi dan martabat.
“Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apapun,“ tegasnya.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR