Intisari-online.com - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China atas masalah Taiwan menunjukkan tanda-tanda eskalasi yang jelas.
Eropa sedang memantau perkembangan dengan cermat, kata diplomat top Eropa.
Ketegangan AS-China meningkat pekan lalu ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi memulai kunjungannya ke Asia.
China telah bereaksi keras, membuka latihan militer besar-besaran untuk kemungkinan kunjungan mendadak Pelosi ke pulau Taiwan .
Dari sudut pandang China, jika Pelosi menginjakkan kaki di pulau Taiwan, ini adalah sinyal paling jelas bahwa AS mendukung kemerdekaan pulau itu.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah yang tidak dapat dicabut, yang harus diambil kembali dengan paksa jika perlu.
Beijing juga menganggap deklarasi kemerdekaan Taiwan sebagai garis merah.
Menurut surat kabar AS Politico, pejabat Uni Eropa (UE) "menahan napas" untuk mempersiapkan skenario terburuk.
Baca Juga: Berada di China Town Jakarta, Berikut Ini Daftar Makanan-makanan Halal di Petak Enam di Glodok
Tidak termasuk kemungkinan bahwa ketegangan AS-China dapat meningkat di luar kendali atau aksi militer China terhadap Taiwan.
Boris Ruge, wakil presiden Konferensi Keamanan Munich, mengatakan "Skenario terburuk terkadang masih bisa terjadi."
Eropa akan siap untuk mempersiapkan yang tak terduga, mempertahankan sikap pro-Taiwan sambil menjaga hubungan dekat dengan Beijing dan membantu mengurangi ketegangan."
Source | : | Politico |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR