Advertorial

Belajar Kepemimpinan dari Margaret Thatcher

Ade Sulaeman

Editor

Banyak para pemimpin wanita di dunia yang mengakui dirinya belajar tentang kepemimpinan dari mendiang Margaret Thatcher. Berikut pelajaran yang mereka ambil.
Banyak para pemimpin wanita di dunia yang mengakui dirinya belajar tentang kepemimpinan dari mendiang Margaret Thatcher. Berikut pelajaran yang mereka ambil.

Intisari-Online.com - Dalam sebuah buku berjudul Women Lead mengenai wanita dan kepemimpinan, nama Maraget Thatcher tercatat dalam lebih dari 200 wawancara.

Wanita-wanita yang terlibat dalam wawancara tersebut juga bukan wanita sembarangan, sebut saja Hillary Clinton, Condoleezza Rice, and Oprah Winfrey.

Para wanita tersebut menyatakan mereka mengagumi Thatcher karena alasan-alasan berikut ini:

(Baca juga: Tingkatkan Jiwa Kepemimpinan Dengan Cara Sederhana)

  • Dia datang dari keluarga sederhana dan tumbuh menjadi wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri Inggris.
  • Dia memegang opininya dengan kuat dan tidak memiliki keraguan dalam menyampaikannya kepada orang lain.
  • Dia mengerti tentang kemitraan dan bagaimana menjaganya bekerja.
  • Dia seorang pekerja keras, percaya diri, dan memimpin dengan jelas.
  • Dia memastikan berbagai hal diselesaikan.
Dari kekaguman tersebut, dalam buku Women Lead, para wanita itu mendapatkan pelajaran-pelajaran sebagai berikut:

(Baca juga: 4 Model Kepemimpinan yang Merugikan Dinamika Kerja)

  • Hidup tanpa penyesalan. Mengambil risiko. Sangat penting untuk berani mengambil risiko dan tidak menyesali risiko yang dia ambil. Setiap orang hanya memiliki satu kehidupan yang tidak mungkin diisi dengan refleksi tentang sesuatu yang hilang.
  • Jangan biarkan apa pun menghalangi jalan kita. Atasilah semua halangan. Tidak membiarkan apa pun mengalangi tujuan yang sudah kita tentukan.
  • Setialah kepada visi pribadi yang telah ditetapkan. Kenali dirimu. Dengarlah suara hati agar mereka bisa menjadi diri-sendiri. Pengetahuan tentang diri sendiri penting untuk mengembangkan jalan hidup.
  • Belajar dari komplesitas hidup. Tidak ada yang namanya kesalahan, yang ada hanya kompleksitas dalam hidup yang menciptakan kesempatan seseorang untuk belajar.
  • Terimalah segala macam pendidikan. Pendidikan dan pelajaran terus menerus, baik formal maupun informal sangatlah penting. Pendidikan ada di peringkat teratas dari atribut yang dimiliki para pemimpin, baik pria maupun wanita. (HuffingtonPost)

Artikel Terkait