Intisari-Online.com – Tidak banyak diketahui tentang Forseti karena dia hanya disebutkan dua kali dalam literatur Nordik Kuno, yang bersumber dari Poetic Edda.
The Poetic Edda merupakan kumpulan puisi oleh penyair berbahasa Nordik Kuno anonim yang dikumpulkan oleh Snorri Sturluson.
Sturluson kemudian mengambil informsi dalam Poetic Edda dan mengekstrapolasinya ke dalam Prosa Edda, namun keasliannya menjadi perdebatan di antara para sarjana.
Dalam Prosa Edda, disebutkan bahwa Forseti adalah putra Baldr dan istrinya Nanna.
Nama Forseti diperkirakan berasal dari kata ‘chairman’, ‘presiding’ atau ‘presiden’.
Terjemahan lain dari kata-kata itu adalah ‘aliran berkelok-kelok’ atau ‘katarak’, karena mungkin pertama kali disembah oleh masyarakat laut Frisia atau Fosite.
Seperti yang diharapkan untuk dewa yang namanya berarti ‘Ketua’ atau ‘Presiden’ di Nordik Kuno, maka keahlian Forseti adalah mediasi dan hukum.
Dia menjadi inspirasi untuk ‘pembicara hukum’, atau logsogumaor di Nordik Kuno, yang merupakang kepala ping, atau majelis hakim Skandinavia.
Pembicara hukum bertindak sebagai hakim dan memutuskan putusan perselisihan sesuai dengan hukum.
Dia memutuskan baik perselisihan antara para dewa maupun perselisihan berduri di antara manusia.
Tidak ada orang yang datang kepadanya untuk keadilan, pulang dengan tidak p uas.
Aulanya disebut Glitnir atau bersinar karena atap perak dan pilar emasnya memancarkan cahaya sejauh bermil-mil.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR