Intisari-Online.com – Perang Saudara Amerika berkecamuk pada tahun 1863.
Pada tanggl 1 Juli 1863 tentara berkumpul di sekitar sebuah kota kecil di Pennsylvania yang disebut Gettysburg.
Pertempuran berikutnya menjadi salah satu yang paling berdarah dan penting dalam perang.
Joshua Chamberlain adalah Kolonel dari Maine ke-20, yang dipromosikan setelah pertempuran Chancellorsville.
Maine ke-20 digambarkan sebagai ‘resimen neraka’,yang bukan merupakan pujian.
Rupanya, mereka nakal dan memiliki beberapa desertir yang harus dipaksa kembali bertugas di titik bayonet.
Chamberlain diberitahu oleh Jenderal Mead untuk "membuat mereka melakukan tugas atau menembak mereka saat mereka menolak."
Chamberlain mengambil pendekatan yang lebih lembut karena banyak pembelot adalah pria yang dikenalnya dari rumah.
Mereka diberi makan dan ditambahkan kembali ke barisan. Mereka mendapat perintah untuk segera pulang.
Namun, sebelum mereka bisa kembali ke Maine, mereka menerima panggilan untuk berbaris ke Gettysburg dua kali lipat dengan cepat.
Mereka memesannya ke Pennsylvania, tetapi begitu mereka tiba di sana, hari sudah gelap. Ini adalah ketika hal-hal menjadi aneh.
Menurut Kolonel Chamberlain dalam bukunya Blood and Fire at Gettysburg, para petugas mencapai persimpangan jalan dan tidak yakin ke mana harus pergi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR