Intisari-online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, negeri beruang merah mendapatkan sanksi dari Barat.
Meski demikian, Rusia justru tetap tenang saja, dampaknya banyak negara-negara di dunia yang justru menderita.
Bahkan Rusia mengaku tetap tenang saja walau sanksi mereka tidak dicabut Barat.
Moskow tidak meminta sanksi dicabut, tetapi menyerukan negara-negara Barat untuk memperbaiki masalah yang mereka ciptakan di pasar pangan global, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu.
"Kami tidak meminta sanksi dicabut. Kami hanya mengembangkan ekonomi kami sekarang dengan mengandalkan mitra yang dapat diandalkan," kata Lavrov.
"Mengenai masalah pangan, rekan-rekan Barat kami harus menghilangkan hambatan yang mereka ciptakan sendiri," kata diplomat itu setelah berbicara dengan mitranya dari Mesir, Sameh Shoukry.
Dia mencatat bahwa Moskow tidak akan menyetujui perjanjian (22/7) tentang ekspor gandum Ukraina jika masalah pelepasan ekspor Rusia belum diselesaikan.
Moskow sekarang menunggu PBB untuk memenuhi janjinya dan membantu mencabut pembatasan yang menahan pengiriman biji-bijian Rusia.
"Pembatasan itu telah mencegah perdagangan biji-bijian Rusia, termasuk penerimaan kapal kami ke pelabuhan asing dan kapal asing ke pelabuhan Rusia," kata Lavrov.
"Setelah menandatangani perjanjian di Istanbul atas inisiatif Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, dia mengajukan diri untuk berusaha menghapus pembatasan ilegal ini. Mari kita percaya bahwa dia akan berhasil."
Lavrov baru-baru ini menuduh Barat sengaja "diam" tentang dampak sanksi terhadap sektor ekspor Rusia.
Pada konferensi pers bulan lalu, Lavrov mengatakan, "Ada masalah dengan ekspor biji-bijian Rusia."
"Meskipun Barat dengan lantang menyatakan kepada semua orang bahwa gandum tidak dikenai sanksi, namun entah bagaimana diam tentang fakta bahwa kapal gandum Rusia dikenai sanksi," katanya.
"Mereka tidak diterima di pelabuhan Eropa, mereka tidak diasuransikan. Secara keseluruhan, semua masalah logistik dan keuangan yang terkait dengan memasok gandum ke pasar dunia sedang disetujui oleh rekan-rekan Barat kami," jelasnya.
Ini berimbas pada pasokan gandum dunia, yang justru banyak negara menderita karena membutuhkan pasokan gandum dari Rusia.
Dampaknya, dunia mengalami kekurangan bahan makanan jika Rusia terus menerima sanksi Barat.
Pada (22/7), perwakilan Rusia, Ukraina, PBB, dan Turki menandatangani perjanjian untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian, makanan, dan pupuk dari pelabuhan Ukraina.
Selain perjanjian tersebut, Rusia dan PBB juga menandatangani nota kesepahaman yang menyiratkan bahwa PBB akan berpartisipasi dalam pencabutan pembatasan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar dunia.