Penulis
Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Namun hingga hari ini, Senin (25/7/2022),belum ada tanda-tanda perang Rusia dan Ukraina akan berakhir.
Malahan pasukan Ukraina terus mencobamembalas serangan pasukan Rusia.
Seperti yang baru saja terjadi.
Dilansir dariexpress.co.uk padaSenin (25/7/2022),Angkatan Udara Ukraina menghancurkan empat rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke wilayah Khmelnytskyi pada hari Minggu kemarin.
Dalam sebuah posting Telegram, komando Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa rudal telah ditembakkan dari Laut Hitam.
Mereka juga mengkonfirmasi bahwa itu adalah rudal jelajah Kalibr.
"Pada 24 Juli, sistem pertahanan udara Angkatan Udara Ukraina menghancurkan keempat rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan ke wilayah Khmelnytskyi dari Laut Hitam."
Dilaporkanjuga unit pertahanan udara dari Komando Udara Barat Ukraina telah menembak jatuh tiga rudal.
Diyakini bahwa rudal keempat dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara Komando Udara Selatan.
Menurut laporan itu, pesawat Ukraina telah meluncurkan hingga 10 serangan udara kelompok ke pasukan Rusia di selatan dan timur negara itu.
"Tiga benteng peleton dan konsentrasi kendaraan tempur lapis baja dan tenaga kerja penjajah Rusia diserang."
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ignat melaporkan dalam pidato televisi pada hari Minggu bahwa pasukan Ukraina memiliki personel peralatan di tiga benteng Rusia.
Itu terjadi ketika tokoh-tokoh Uni Eropa telah mengungkapkan biaya kemanusiaan dari perang yang sedang berlangsung untuk anak-anak Ukraina.
Menurut Migrasi dan Urusan Dalam Negeri Uni Eropa, 492.647 sekarang bersekolah di blok tersebut.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji hari libur nasional baru pada 28 Juli.
Presiden Zelensky bersikeras negaranya tidak akan takut dan akan berusaha untuk menimbulkan kerusakan setinggi mungkin pada pasukan Rusia.
"Kami melakukan segalanya untuk menimbulkan kerusakan setinggi mungkin pada musuh,"kataPresidenZelensky.
"Dan kamu juga akan mengumpulkan dukungan sebanyak mungkin untuk Ukraina."
"Ini karena orang Ukraina tidak akan takut," tutupPresidenZelensky.