Intisari-Online.com -Kopda Muslimin ternyata masih sempat melakukan hal keji ini dengan para pembunuh tak jauh dari tempat istrinya sekarat dengan satu peluru bersarang di perut.
Hal yang sungguh tak masuk di akal tersebut dilakukan oleh Kopda Muslimin dengan para pembunuh bayaran yang disewanya.
Seperti diketahui, Kopda Muslimin kini sedang menjadi buruan tim gabungan polisi dan TNI.
Dia diduga menjadi dalang dari penembakan Rina Wulandari (34) yang tak lain merupakan istrinya sendiri.
Kopda Muslimin diduga menyewa para pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Rina.
Peran Kopda Muslimin terungkap setelah pihak kepolisian berhasil meringkus lima orang tersangka.
Aksi sadis Kopda Muslimin tersbeut diduga karena dirinya sudah memiliki pacar baru berinisal W.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).
"Motifnya karena Kopda Muslimin punya pacar lagi," kata Luthfi seperti dilansir kompas.com, Senin (25/7/2022).
W, yang sempat diajak melarikan diri oleh Kopda Muslimin, kini diamankan pihak kepolisian bersama dengan tujuh orang saksi lainnya.
Selain, Kopda Muslimin, Pihak kepolisian juga telah menetapkan dan menangkap lima orang tersangka.
MerekaadalahSugiono, Ponco Adi Nugroho selaku eksekutor, Supriono dan Agus Santoso selaku pengawas dan penyedia senjata api Dwi Sulistiono.
Jika kelak terbukti bersalah, Kopda Muslimin dan kelima tersangkan bisa dijatuhi hukumanmati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun terkait pembunuhan berencana.
Ponco Adi Nugroho selaku eksekutor, melalui rekaman CCTV dan penyidikan, diketahui dua kali melepaskan tembakan.
Namun, salah satu tembakan meleset sementara tembakan lainnya mengenai perut Rina Wulandari.
Akibat tembakan tersebut, satu peluru sempat bersarang di perut Rina Wulandari, yang membuat dirinya sempat dirawat di RS Hermina Banyumanik.
Di sekitar lokasi tersebut pula Kopda Muslimin disebut bertemu dengan para pembunuh yang telah disewanya.
Di sebuah minimarket yang jaraknya hanya berkisar 300 meter dari tempat sang istri sekarat, Kopda Muslimin bak menuntaskan janji kejinya.
Dia menyerahkan uang senilai Rp120 juta kepada para pembunuh sebagai imbalan atas aksi mereka.
“Di rumah sakit suami korban melakukan telepon eksekutor transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar di minimarket 300 meter dari RS, uang Rp 120 juta uang kompensasi dan sudah dibagi para pelaku,” kata Lutfi.