Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.
"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," katanya.
Singkat cerita, Brigadir J pun tewas diterjang peluru yang dilesatkan Bharada E.
Analisis kejanggalan
Ada banyak kejanggalan dalam kasus polisi tembak polisi ini.
Dilansir dari Tribun Sumsel, analisa Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Pontoh menunjukkan kejanggalan itu.
Salah satu kejanggalan utama adalah sampai sekarang belum ada tersangka dari kasus pembunuhan yang kemudian melebar jadi kasus pelecehan seksual.
Kasus ini disebut Suleman B Pontoh telah melebar dari pembunuhan menjadi pelecehan seksual, padahal awalnya berawal dari tembak menembak antara anggota kepolisian.
“Yang nembak-menembak, polisi nembak polisi di rumah polisi, ditangkap oleh polisi yang mati CCTV. Tiba-tiba Kapolri polisi membentuk tim. Kompolnas masuk. Judulnya polisi semua,” kata Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto dilansir dari Tribun Sumsel.
“Ya jadi liar apa gara-gara ini sendiri. Padahal kan kalau kita kembali lagi ke fakta itu hanya pembunuhan saja, titik. Kenapa jadi belok ke sana ke mari,” ujarnya menambahkan.
“Nah dari situ, lagi-lagi intelejen melihat, ada sesuatu yang disembunyikan,” ujarnya.
Soleman menegaskan jika kasus pembunuhan cukup hanya melibatkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri saja.
KOMENTAR