Intisari-Online.com – Sejak arkeolog Howard Carter pada tahun 1922 menemukan mumi Firaun Tutankhamun dan banyak sekali artefak yang juga ditemukan, maka sejak itu pula banyak sekali penemuan artefak yang berkaitan dengan sejarah Mesir Kuno.
Meskipun sebelum itu banyak pula arkeolog yang menggali untuk menemukan bukti-bukti sejarah Mesir Kuno.
Pada tahun 1860, Auguste Mariette menemukan patung luar biasa saat menggali mastaba di pekuburan Saqqara, di utara Langkah Piramida Djoser.
Para pekerja Mesir menyadari keunikan penemuan tersebut, dan terkesan dengan realismenya.
Mereka kemudian menamakannya Sheikh el-Beled (bahasa Arab untuk kepala desa, yang artinya walikota), mungkin karena itu mengingatkan mereka pada seseorang dari wilayah mereka.
Patung ini sebenarnya mewakili Kaaper, seorang bangsawan Mesir yang hidup pada akhir dinasti keempat atau awal dinasti kelima (sekitar 2500 SM).
Mastaba (sekarang disebut Kaaper mastaba atau Saqqara C8) merupakan tempat pemakaman keluarganya.
Sejak itu, patung lain yang diyakini sebagai istrinya juga ditemukan, meski namanya belum dilestarikan.
Kaaper adalah kepala imam pembaca (kher-heb), yang misinya adalah membaca dan melafalkan teks-teks keagamaan dan himne suci selama ritual kuil dan upacara resmi.
Dia juga memegang posisi Gubernur Mesir Hilir dan juru tulis tentara kerajaan pada masa pemerintahan Firaun Userkaf, yang pertama dari dinasti kelima.
Kemudian pada tahun 1914, diketahui bahwa dia adalah cucu dari putri dan pendeta Wenchet.
Ini karena nama Kaaper muncul bersama dengan nama putra dan putrinya di pintu palsu makam Wenchet di pekuburan Giza, yang ditemukan tahun itu oleh George Reisner.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR