Intisari-online.com - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia dinilai langkah nyata menjalankan perintah konstitusi.
Seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia harus ikut menicptakan perdamaian dunia, seperti dikutip dari Kompas.com.
Alhasil di tengah situasi genting ini, Presiden Indonesia nekat melakukan kunjungan ke dua negara yang sedang baku hantam itu.
Yaitu, Rusia dan Ukraina, yang kini tengahkemudian temui dua pemimpin negara tersebut.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga menjadi sosok yang memberikan pesan khusus dari Volodymyr Zelensky ke Vladimir Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada (1/7) bahwa pesan yang disampaikan presiden Ukraina kepada presiden Rusia melalui presiden Indonesia "bukanlah pesan teks".
"Ini bukan pesan teks. Ini satu-satunya hal yang bisa saya katakan kepada Anda," kata Peskov ketika diminta oleh Tass untuk mengungkapkan rincian pesan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Joko Widodo mengadakan pembicaraan di Kremlin pada (30/6).
Presiden Joko Widodo kemudian mengungkapkan bahwa dia telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Putin.
Lalu menyatakan keinginannya untuk membantu melanjutkan proses dialog antara kedua pemimpin.
Sebelum mengunjungi Moskow, Presiden Jokowi pergi ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina.
Juru Bicara Zelensky, Sergey Nikiforov sebelumnya mengatakan bahwa pemimpin Ukraina, kapan pun dia ingin menyampaikan pesan kepada seseorang, melakukannya melalui pidato publiknya.
Pada Zelensky, Jokowi menyampaikan keprihatinannya akan kondisi Ukraina dan pentingnya menjaga semangat perdamaian.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi," ucap dia.