Intisari-Online.com - Dalam catatan kolonial, muncul kisah Pangeran Purbaya yang berjiwa besar, setia akan pengabdiannya, dan dikenal sakti mandraguna.
Purbaya yang dianggap sebagai pembesar Mataram juga terlibat dalam pertempuran-pertempuran melawan Belanda.
Perlawanannya dilakukan sekitar tahun 1628 - 1629 di Batavia.
Keberadaannya juga telah disaksikan oleh seorang Belanda bernama van Goens, yang berkunjung ke Keraton pada tahun 1668.
Pertemuan van Goens dengan Purbaya, juga diperkuat oleh utusan Belanda berikutnya bernama Abr. Vespreet.
Meski disadari, sulitnya menyatukan persepsi tentang seorang Purbaya di era Mataram.
Ia mengunjungi Keraton pada bulan oktober 1668.
Ia bersaksi bahwa Purbaya adalah seorang kakek tua, yang merupakan paman dari Sunan dan kakak dari Sultan Agung.
Mengenai hubungan kekeluargaannya dengan para raja Mataram, masih simpang siur.
Begitu yang ditulis De Graaf.
Melansir National Geographic, adapun dalam Babad Tanah Djawi, menduga bahwa Purbaya adalah kakek dari Sunan dan ayah dari Sultan Agung.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR